Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Menag: Toleransi Jangan Terbatas pada Simbolik Perayaan

Mediaindonesia.com
18/5/2021 23:15
Menag: Toleransi Jangan Terbatas pada Simbolik Perayaan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara halal bihalal lintas agama yang digelar secara virtual, Selasa (18/5).(Ist)

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak tokoh dan umat beragama untuk merawat dan meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Toleransi harus mewujud dalam kehidupan keagamaan dan sosial bangsa, jangan terbatas pada simbolik perayaan semata.

Demikian dikatakan Menag saat menghadiri Halal Bihalal Digital Lintas Iman yang digelar Institute of Social Economic Digital (ISED) dan Nasaruddin Umar Office (NUO), Selasa (18/5).

"Mari terus meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Tidak terbatas simbolik perayaan ataupun peringatan keagamaan, namun terus ditingkatkan dalam kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial kita," kata Menag.

Dalam acara bertajuk 'Sambung Rasa Persaudaraan Antar-Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan' tersebut, Menag menyampaikan, sikap moderat dalam beragama atau moderasi beragama diyakini dapat memupuk sikap toleransi dan kerukunan umat beragama.

"Untuk itu, seluruh umat beragama diharapkan memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah yang melindungi martabat kemanusiaan," imbuh Gus Yaqut, sapaannya.


Baca juga: Gus Menteri Halal Bihalal dengan Sejumlah Pengurus Desa Wisata


Ia pun mengapresiasi Halal Bihalal Lintas Iman secara virtual ini karena dapat menjadi momentum mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia. Terlebih, pada saat umat muslim merayakan Idul Ffitri 1442 Hijriah lalu, umat Kristiani juga memeringati Kenaikan Yesus Kristus.

"Kedua perayaan dan peringatan pada hari yang sama ini termasuk momen langka. Menurut ahli astronomi dapat terjadi 200 tahunan. Selain menjadi hari besar bagi umat agama masing-masing, perayaan Lebaran dan Kenaikan Yesus Kristus tahun ini bisa menjadi momentum untuk mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia," ujar Gus Yaqut.

Founder ISED Sri Adiningsih mengungkapkan, halal bihalal saat Lebaran merupakan momentum khas yang hanya dimiliki bangsa Indonesia. "Halal bihalal ini adalah tradisi indah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, meskipun hanya lewat virtual, ini bisa mengobati kerinduan kita untuk bersilaturahmi," ujar Sri.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, Lebaran Idul Fitri bukan hanya milik umat Islam, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. "Ini sebagai tradisi yang diwariskan oleh para orangtua kita," ungkap Nasaruddin.

Halal Bihalal Digital Lintas Iman ini juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Ketua PHDI Wisnu Bawa Tenaya, anggota BPIP Romo Benny Susetyo, Direktur Sekolah Pancasila Yudi Latif, Tokoh Sangha Theravada Bikhu Gunaseno, serta Komunitas Penghayat Kepercayaan Dewi Kanti. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya