Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan mengingatkan Indonesia berpotensi mengalami gelombang kedua covid-19. Hal tersebut dilihat dari sejumlah indikasi yang ada saat ini.
"Gelombang kedua akan berpotensi kalau kita tidak waspada atau kita abai. Hal itu dapat dilihat dari indikasi terjadinya peningkatan tren kasus positif harian rawat inap yang naik 1,28%, dan tingkat kematian naik menjadi 20,7%," kata Erlina dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Rabu (5/5).
Terlebih lagi, imbuh Erlina, kini varian baru yang lebih cepat menyebar seperti B117, B1351 dan B1617 sudah masuk di Indonesia. Hal tersebut berpotensi memicu peningkatan kasus baru di Indonesia yang lebih masif.
"Selain itu, untuk mencapai herd immunity dari vaksinasi Indonesia masih jauh. Karena kini cakupan vaksinasi baru 15 juta dan untuk mencapai herd immunity harus mencakup 180 juta orang yang divaksin. Penluaran masih rentan dan ini memicu terjadinya mutasi virus," bebernya.
Baca juga: PDPI Minta Pemerintah Ambil Langkah Tegas Kendalikan Covid-19
Ia menyatakan, melihat hal tersebut, Indonesia harus belajar dari sejumlah negara yang berhasil menekan laju penyebaran covid-19.
"Di vietnam, mereka melakukan deteksi masif, melakukan karantina terhadap kontak dan traveler, dan taat protokol kesehatan. Dan juga yang penting dilakukan ialah komunikasi efektif kepada masyarakat dengan membangun narasi yang konsisten dan selaras. Hal itu juga yang dilakukan New Zeland dan Australia untuk menekan kasus covid," pungkasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved