Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Ahli virus Universitas Udayana Bali Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengharapkan bila terjadi mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia tidak mengarah ke virus yang lebih ganas.
Baca juga: Denmark Perketat Pembatasan Perjalanan dari India
"Mutasi pasti akan terjadi pada virus. Peluangnya ada dua, menjadi ganas dan tidak ganas. Harapan saya virus itu bermutasi menjadi tidak ganas jangan sebaliknya," ujar I Gusti Ngurah Kade Mahardika dalam dialog bertema "Belajar dari India, Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan Sekarang Juga" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (29/4).
Saat ini, ia menyampaikan mutasi virus SARS-CoV-2 di India juga terdapat di 11 negara lainnya di dunia. Melihat hal itu masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. "Pertama adalah kerumunan masa harus dihindari, kedua pemerintah segera mempercepat coverage vaksinasinya sehingga pandemi segera berlalu," ucapnya.
Tingginya kasus di India, menurut dia, tidak hanya dikontribusi oleh adanya mutasi virus, melainkan adanya kerumunan masyarakat dan abai terhadap protokol kesehatan.
"Mutasi virus memang kemungkinan berkontribusi terhadap tsunami COVID-19 di India. Tapi ada faktor lain, yakni kerumunan sosial seperti upacara agama dan kampanye politik," kata I Gusti Ngurah Kade Mahardika.
Ia menambahkan, faktor lainnya yang memicu tsunami COVID-19 di India yakni euforia vaksinasi yang masih terlalu dini.
"Mudah-mudahan tidak terjadi di Indonesia karena vaksinasi di Indonesia masih sekitar 2,5 persen. Jadi jangan ada euforia vaksin," ucapnya.
Ia mengingatkan jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan maka dapat membuka potensi kenaikan kasus aktif dan akhirnya akan diikuti dengan angka kematian.
"Ketika ada kenaikan kasus maka akan diikuti letupan angka kematian, persis seperti yang terjadi di India saat ini," katanya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengharapkan pemerintah tetap memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menghindari adanya kerumunan. "Harapannya tetap bertahan ada pembatasan kegiatan, hasil survei terakhir ada penurunan di berbagai wilayah," katanya
Ia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan tingkat positif rate COVID-19 di Indonesia juga masih tinggi. "Karena itu protokol kesehatan tidak boleh ditawar harus disiplin menegakkan protokol kesehatan," ucapnya. (Ant/OL-12)
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan situasi COVID-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan terutama pada 21 provinsi dalam kurun beberapa pekan terakhir.
Pakar Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan virus Covid-19 akan terus bermutasi dan memunculkan varian baru.
PEMERINTAH resmi mengumumkan bahwa Indonesia telah masuk dalam transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu di Istana Merdeka, hari ini.
Kementerian Kesehatan Malaysia berencana untuk mengusulkan kewajiban penggunaan masker di sekolah untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 karena subvarian XBB1.16 atau Arcturus.
Penggunaan vaksin covid-19 bivalen (bivalent covid-19 vaccine) di Indonesia masih belum dilakukan. Itu karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan rekomendasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved