Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Memohon Magfirah di Pertengahan Ramadan

Suryani Wandari
29/4/2021 05:10
Memohon Magfirah di Pertengahan Ramadan
Ilustrasi Berdoa(Dok. MI)

BULAN Ramadan menjadi kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Pasalnya, pahala yang dijanjikan Allah kepada umatnya yang mau beribadah dan berbuat baik di bulan suci ini pun akan dilipatgandakan.

Ada hadis yang menyatakan bahwa Ramadan ini dibagi menjadi 3 fase. Yang pertama yakni pada 10 hari pertama dikenal sebagai fase rahmat atau kasih sayang, lalu 10 hari selanjutnya fase ampunan atau magfirah, dan terakhir fase pembebasan dari api neraka.

Hadis itu diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang artinya seperti ini: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, di mana ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Awal bulan Ramadan adalah rahmah, pertengahannya magfirah, dan akhirnya itqun minan nar’.”

Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dalam tausiah yang ditayangkan di Youtube miliknya mengatakan, “Pertengahan itu adalah magfirah, ampunan dari Allah SWT. Dari tanggal 10 hingga 20 dikatakan bahwa saat Allah menebar ampunan yang begitu luar biasa."

Saat ini kita di berada di pertengahan bulan Ramadan. "Insya Allah di hari ampunan ini mari kita jalankan ibadah dengan sempurna, kita dekat dengan Allah. Kita mohon ampun kepada Allah sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW," kata Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf.

Rasulullah mengajarkan kita untuk memperbanyak membaca Ashadu alla ilalla illallah, astaghfirullah, as-alukal jannata wa a'udzu bika minan naar.

"Ini kita perbanyak di bulan Ramadan. Sewaktu longgar kita baca. Ini sunnah min sunnah min Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam," lanjutnya.

 

Amalan

Kita juga dianjurkan membaca Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Dengan ayat itu kita bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan memohon ampun kepada-Nya sebagaimana di pertengahan bulan suci Ramadan ini Allah memberi peluang kepada hamba-Nya untuk mendapatkan surga dan peluang untuk dijauhkan dari api neraka.

"Di bulan Ramadan pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup demi untuk umat Nabi Muhammad yang mau menjalankan ibadah siam dengan sempurna. Allah akan memberi apa yang menjadi hajat hamba-Nya karena bulan Ramadhan adalah bulan umat Nabi Muhammad," kata Habib Syech.

Dengan begitu, ia pun mengajak untuk memperbanyak istigfar, mendekatkan diri kepada Allah, juga memperbanyak ibadah-ibadah sosial, bersedekah. Kita juga dianjurkan mendoakan saudara-saudara muslimin-muslimat di mana pun mereka berada, khususnya yang ada di Indonesia agar mereka semua selamat dan mendapatkan ampunan di hari ampunan pada fase yang kedua al-maghfirah, ampunan dari Allah.

"Ya Allah, ampunilah kami dan ampunilah seluruh umat Nabi Muhammad di mana pun berada dan jadikan malam-malam ini adalah malam ampunan bagi kami," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya