Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SEPANJANG 15-16 April 2021, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 6 kali gempa tektonik di zona Megathrust Sumba di selatan Lombok dan Sumbawa. Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono meminta masyarakat untuk mewaspadainya.
"Rentetan gempa selatan Lombok-Sumbawa ini menarik untuk dicermati mengingat segmen Megathrust Sumba termasuk relatif sepi terjadi gempa besar jika dibandingkan dengan Segmen Megathrust Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," ungkapnya dalam keterangan resmi dikutip dari medsosnya, Minggu (18/4).
Dijelaskannya, gempa utama (mainshock) sekaligus sebagai gempa yang terjadi pertama kali memiliki magnitudo 5,5 terjadi pada pukul 17.36.22 WIB. Episenter gempa ini terletak pada koordinat 10,69 Lintang Selatan dan 116,94 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 216 km arah Selatan Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB pada kedalaman 44 km.
"Gempa ini merupakan gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidak kontak antar lempeng atau biasa kita kenal sebagai zona megathrust," bebernya.
BMKG mencatat, guncangan gempa ini dirasakan di daerah Mataram, Lombok, dan Sumbawa Barat dalam skala intensitas III MMI. Gempa ini, kata Daryono, meskipun kedalamannya dangkal, tetapi tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang relatif kecil untuk menjadi gempa berpotensi tsunami.
Setelah gempa pembuka, terang Daryono, hingga Jumat, 16 April 2021 pukul 10.42.05 WIB telah terjadi sebanyak 5 kali gempa susulan (aftershocks). Gempa susulan paling besar terjadi pada hari ini pukul 10.42.05 WIB dengan magnitudo 5,4 dengan kedalaman 21 km. Gempa susulan ini dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas III MMI. Sementara di Mataram dan Denpasar dalam skala intensitas II MMI
Catatan BMKG menunjukkan bahwa gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas zona subduksi selatan Lombok-Sumbawa tidaklah banyak, salah satunya adalah Gempa Bali yang merusak pada 21 Januari 1917. Gempa yang berpusat di sebelah tenggara Pulau Bali ini berdampak guncangan sangat dahsyat mencapa skala intensitas VIII-IX MMI. Gempa ini populer disebut sebagai “gejer Bali” atau “Bali berguncang” karena gempa ini menelan korban jiwa sangat besar. (H-2)
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
Gempa bumi itu juga dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat, khususnya di sekitar Kabupaten Pangandaran.
Kolombia diguncang gempa berkekuatan 6,3 magnitudo yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan kepanikan masyarakat.
SEORANG warga negara Turki meninggal karena serangan panik setelah gempa mengguncang Turki selatan. Sebanyak 69 lain terluka.
PROVINSI Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi sebanyak 118 kali sepanjang bulan Mei 2025. Gempa terkuat terjadi di Cianjur.
PULAU Kreta di Yunani masih merasakan dampak gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang terjadi pada Kamis (22/5) pagi waktu setempat.
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah sebagai dampak air laut pasang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
BMKG merilis prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu, 14 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diprediksi berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved