Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Sarjana Terapan, Solusi Perguruan Tinggi Industri di Dunia Kerja

Suryani Wandari Putri Pertiwi
30/3/2021 21:07
Sarjana Terapan, Solusi Perguruan Tinggi Industri di Dunia Kerja
.(Kemendikbud)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus melakukan sejumlah langkah dan upaya untuk memperkuat potensi dan kualifikasi dari sumber daya manusia yang mampu berdaya saing. Salah satunya yang dilakukan dengan penguatan Program D4 (sarjana terapan).

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, sarjana terapan menjadi solusi dari berbagai problem pasalnya lulusan setara S1 ini lebih kompeten dengan soft skill-nya lebih kuat.

"Mayoritas kuliahnya 60% praktik, materinya 40%. Bahkan di beberaoa sekolah vokasi yang lain sampai menerapkan 70% mata kuliahnya praktik," kata Wikan dalam wawancara di Metro TV, Sabtu (27/3).

Ia juga menyebutkan, dalam 8 semester, mahasiswa wajib melakukan program magang selama satu semester di industri agar dekat dengan dunia kerja.

Ada 8 hal yang dilakukan agar sarjana terapan ini bisa link and match dengan dunia industri. Di antaranya yakni, pertama, kurikulumnya sudah sejak awal dibuat bersama dengan industri.

Kedua, pembelajaran berbasis soft skill yang kuat. Ketiga, dosennya adalah gabungan dari dosen perguruan tinggi dan industri. "Jadi nanti industri tak usah cari-cari pegawai ke mana-mana, cukup melihat kelasnya full talenta yang mereka cari. Jadi mereka benar-benar ikut ngajar," kata Wikan. 

Keempat, magang satu semester dan menerima sertifikasi kompetensi.

Salah satu siswa yang melirik kesempatan menjadi sarjana terapan ini adalah Pricilla A Hakiki. Menurutnya, ia tertarik untuk mendaftarkan kuliah pada jurusan D4 Terapan ini lantaran sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Sebelumnya saya di SMA yang mana full dengan teori, tapi kebetulan guru saya pun sepertinya melihat skill saya yang lebih mengarah ke fotografi yang harusnya lebih banyak praktikum," kata Pricilla.

Pricilla yang saat ini sedang kuliah semester 8 mengatakan dirinya sempat magang di Pertamina yang mana mengharuskan untuk promosi lewat desain grafis yang digelutinya.

"Banyak dipelajari terutama bagaimana cara perusahaan memperkenalkan produknya ke masyarakat luas seperti apa," katanya.

Wikan menjekaskan pembentukan program upgrading D3 jadi D4 sebab tak ingin menjadi batu loncatan prodi yang tidak lulus di S1. Sehingga mahasiswa tidak akan menjalankannya dengan sepenuh hati karena sesuai keinginan dan bakatnya.

"Kalau passion-nya kuat otomatis nanti pendidikan dengan link and match juga kuat tetapi jika masuk D3 tidak passion dengan link and match juga lemah karena ingin lanjut ke S1," kata Wikan. (Wan/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya