Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH kembali mendatangkan bahan baku vaksin (bulk) covid-19 dari Sinovac, Kamis (25/3). Pada tahap ketujuh ini, jumlah vaksin mentah yang tiba ialah sebanyak 16 juta dosis.
Mereka diterbangkan dari Beijing, Tiongkok ke Bandara Sokarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan pesawat Garuda Indonesia. Dengan tambahan 16 juta dosis tersebut, secara kumulatif, Indonesia memiliki 53,5 juta bahan baku vaksin covid-19 yang akan diproses lebih lanjut oleh PT Bio Farma.
Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan, dari 53,5 juta bahan mentah itu, tidak semua akan menjadi vaksin siap pakai.
“53,5 juta ini tidak seluruhnya jadi. Karena ada yang hilang dalam masa proses. Diperkirakan, dari total bahan baku sebanyak itu, hanya akan jadi 43 juta dosis," ujar Bambang dalam Bambang pada Dialog KPC-PEN, Kamis (25/3).
Perseroan sudah mulai menjalankan produksi sejak 13 Januari silam. Saat ini, pembuatan vaksin sudah mencapai tahap ke-24 dengan total 24 juta dosis.
"Dari 24 juta dosis yang sudah diproduksi, yang mendapat lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan didistribusikan ke seluruh provinsi jumlahnya mencapai 17 juta dosis," sambungnya.
Untuk mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi, sekitar 30 juta vaksin dari luar negeri akan tiba setiap bulan dalam beberapa bulan ke depan.
“Tidak hanya Sinovac. Kita juga siapkan kedatangan yang lain seperti AstraZeneca, Novavax, dan beberapa jenis lainnya. Kita siapkan secara ketersediaan sehingga target kemenkes untuk vaksinasi satu juta per hari bisa kita dukung,” tandasnya.(OL-4)
Dalam kondisi kedaruratan atau mendesak, penggunaan human diploid cell untuk bahan obat atau vaksin diperbolehkan dengan syarat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, UGM, UI, ITB, dan Unair yang mengembangkan Vaksin Merah Putih mempunyai target masing-masing.
Proses penetapan fatwa halal vaksin memperhatikan sisi komposisi yang terkandung yakni dari mana vaksin tersebut, kemudian menggunakan bahan apa saja, serta bagaimana proses produksinya.
Dengan demikian, UGM telah secara resmi bergabung dalam tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah-Putih.
Percepatan uji klinis Vaksin Merah Putih bertujuan agar akhir 2021 bisa mulai diproduksi secara massal untuk masyarakat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, UI dan Unair berpotensi menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih pada PT Bio Farma pada triwulan I 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved