Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PANDEMI covid-19 yang belum juga berakhir memang menjadi keprihatinan bersama. Pasalnya, akibat wabah tersebut hampir semua sektor kehidupan masyarakat terdampak, khususnya kesehatan dan perekonomian.
Untuk itu kesadaran masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M menjadi sangat penting. Demikian juga para orang lanjut usia. Mereka harus disadarkan bahwa covid-19 merupakan penyaktit menular dan bisa menghinggapi siapa saja.
Baca juga: Ini Aturan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Menurut pakar diet dan gizi klinik, sekaligus anggota IDI, dr. Johanes Chandrawinata, MND, SpGK, saat diopname di rumah sakit, banyak pasien lansia kurang bersemangat dalam menyantap makanannya, karena itu proses penyembuhan nya menjadi semakin lama.
"Sebenarnya penggunaan MSG pada makanan di rumah sakit bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses recovery pasien lansia yang diopname. Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut, salah satunya dilakukan oleh Shigeru Yamamoto dkk, pada tahun 2009, dalam penelitian tersebut,terbukti bahwa pemberian MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia membuat mereka lebih banyak memproduksi saliva, itu penting untuk mambantu proses mengunyah dan menelan pada lansia," ungkap dr. Johanes di acara webinar bertema 'Edukasi Peran MSG dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia & Strategi Penurunan Asupan Garam' yang digelar PT Ajinomoto Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penambahan Monosodium Glutamat (MSGa) pada makanan yang dikonsumsi lansia, membuat nafsu makan mereka meningkat. Kita sadar bahwa salah satu faktor utama penyebab malnutrisi pada lansia adalah turunnya nafsu makan dan juga masalah mengunyah serta menelan. Sehingga, peran MSG ini ternyata sangat baik,” lanjutnya.
Selain itu, lanjut dia jika penambahan MSG pada makanan diberikan pada lansia yang sehat dan tidak diopname di rumah sakit, sistem imunnya akan terjaga karena nafsu makan mereka meningkat untuk makan makanan yang bergizi.
“Melakukan diet rendah garam juga menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif, dengan mencegah hal tersebut, peluang kita untuk menjaga sistem imun semakin tinggi. Sudah banyak penelitian tentang penurunan asupan natrium (garam). Contoh, Halim dkk dalam penelitian terbaru tahun 2020, Journal of Food Science juga membuktikan peran MSG dalam menjaga rasa nikmat pada makanan walaupun kadar natrium nya dikurangi antara 30-60%. Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan dengan penambahan MSG secukupnya,” ucap dr. Johanes.
Melalui webinar ini, PT Ajinomoto Indonesia berharap dapat mengedukasi para peserta tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
“Acara webinar kali ini diperuntukkan bagi dokter, karena kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang Bumbu Umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia tetap sehat, bahkan saat di situasi pandemi covid-19. Selain itu, Kami berharap para dokter di seluruh Indonesia, dapat menyebarkan fakta informatif dan fakta ilmiah tentang apa yang kami sampaikan kepada masyarakat luas,” demikian Public Relations Manager, Katarina Larasati. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved