Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
TANTANGAN bangsa Indonesia kedepan, ternyata tetap menarik untuk dibahas terutama pada ruang akademik. Forum 2045 memastikan akan membedah tantangan tersebut lewat simposium yang digelar selama tiga hari mulai, Minggu (7/3).
Simposium nasional bertajuk Memajukan Kesejahteraan Umum itu diyakini dapat menjadi visi utama yang ingin dicapai pada tahun 2045 sekaligus untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan yang tertera pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut panitia simposium Untoro Hariadi, dipilihnya tema Memajukan Kesejahteraan Umum bukan hanya karena term tersebut termuat di dalam teks Pembukaan UUD 45, melainkan diyakini itulah “yang ideal” yang hendak dicapai bangsa.
‘’Kesejahteraan umum, tentu tidak perlu dipersempit hanya dalam pengertian ekonomi, melainkan harus dibebaskan agar dapat kembali kepada pengertiannya yang lebih luas dan dalam, yakni keadaan bangsa yang sepenuhnya terbebas dari segala ciri kolonial yang merendahkan martabat manusia dan bangsa,’’ katanya, Rabu (3/3).
Ia menjelaskan, ibarat sebuah kapal besar, bangsa ini hendak berlayar, tentu dibutuhkan kejelasan lokasi yang hendak dituju, rute dan keseluruhan informasi tentang keadaan selama perjalanan, termasuk cuaca.
Baca juga : Pemerintah Indonesia Komitmen Fokus Tuntaskan Stunting
‘’Dengan demikian, pengetahuan (tentang segala sesuatu), merupakan hal yang mutlak ada, dan bahkan harus terus dikembangkan, mengingat keadaan yang terus bergerak dinamis,’’ papar Untoro.
Ditambahkannya, simposium dikemas dengan tujuan. Pertama, melalui ruang akademik dimana masalah-masalah mendasar bangsa dikaji dengan pendekatan ilmiah, sehingga masalah yang ada menjadi lebih terbuka dan dimungkinkan untuk ditemukan jalan keluarnya.
Kedua, simposium memungkinkan terbangunnya jaringan pengetahuan di kalangan kaum intelegensia, diharapkan mampu memfasilitasi kaum intelegensia dalam memenuhi tanggungj awab intelegensia dan moral.
Ketiga, diharapkan dapat melebarkan akses publik terhadap pengetahuan kritis, yang memungkinkan publik luas ambil bagian secara akademik menyumbangkan pikiran-pikiran baru, yang diharapkan dapat memperluas partisipasi publik dalam memajukan kesejahteraan umum
Acara tersebut akan hadir, antara lain, Jaya Suprana (Budayawan), Sudirman Said (Ketua Institut Harkat Negeri), Prof. Samsul Rizal (Rektor Unsyiah), Dr. Ignas Kleden (Cendekiawan), Prof. Ni’matul Huda (profesor Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia-UII), Cungki Kusdarjito, Ph.D. (Rektor Universitas Janabadra 2013-2018), Nursyahbani K (aktivis emansipasi wanita) , Prof. Armaidy Armawi (Guru Besar Universitas Gadjah Mada)., Prof Purwo Santoso (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), Prof. Gusti M. Hatta (Menteri Riset dan Teknologi di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II), Prof. M. Baiquni (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), Prof Nurhayati Rahman (Penulis La Galigo, Guru Besar Universitas Hasanudin), Prof. Joni Hermana (Rektor ITS periode 2015 – 2019), dan Prof. M. Johannes S. (Rektor Universitas Pattimura). (RO/OL-2)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved