Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Badan POM Gandeng Anak Milenial Edukasi Bahaya Kosmetik Palsu

Syarief Oebaidillah
03/3/2021 11:28
Badan POM Gandeng Anak Milenial Edukasi Bahaya Kosmetik Palsu
Badan POM RI menggandeng Kemendikbud, Pramuka dan perusahaan kosmetik untuk mengedukasi kelompok milenial bahaya kosmetik palsu atau ilegal.(DOK Badan POM RI)

OBAT tradisional dan kosmetika saat ini menjadi komoditi yang banyak digandrungi masyarakat luas, terutama kalangan milenial. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan di masa pandemi Covid-19, serta meningkatnya kepedulian akan penampilan yang menarik menjadi faktor kedua produk tersebut menjadi semakin populer.

Di sisi lain, tingginya demand juga memunculkan oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan dengan memproduksi atau mendistribusikan obat tradisional dan kosmetika yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat. Termasuk meningkatnya promosi obat tradisional dengan klaim dapat menyembuhkan penderita covid-19

Menyikapi fenomena tersebut, Badan POM terus meningkatkan pengawasan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya konsumen milenial usia sekolah dan mahasiswa agar dapat memilih dan menggunakan produk obat tradisional, suplemen Kesehatan, dan kosmetika yang aman dan bermutu. Salah satunya melalui program Badan POM Goes to School dan Badan POM Goes to Campus yang diluncurkan, Selasa (2/3).

Kegiatan utama dari program tersebut berupa pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat melalui kegiatan pemilihan Duta atau spokeperson yang berasal dari generasi milenial, antara lain pelajar menengah dan mahasiswa. Tujuannya adalah untuk membentuk masyarakat cerdas dan sebagai upaya dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan Indonesia Maju

"Program Badan POM Goes to School dan Badan POM Goes to Campus merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Badan POM, khususnya bagi generasi milenial," jelas Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito saat peluncuran Bdan POM Goes to Campus.

"Hal yang mendasari adanya program ini adalah peningkatan penggunaan teknologi informasi selama masa pandemi, yang berimbas pada derasnya arus informasi. Termasuk informasi yang tidak sesuai atau hoaks terkait obat tradisional dan kosmetika. Generasi milenial menjadi sasaran utama sebagai kelompok yang rentan terpapar berita hoaks tersebut," papar Kepala Badan POM lagi.

Peluncuran program tersebut bersamaan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan secara luring dan daring bersama lintas sektor strategis, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pramuka, dan Yayasan Putri Indonesia. Penny berharap melalui FGD itu dapat disepakati komitmen bersama untuk semua pihak ikut berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan program Badan POM Goes to School/Campus ini.

Penny menyebut Kemendikbud memiliki peran mendorong tiap satuan Pendidikan, baik Perguruan Tinggi maupun Pendidikan Menengah, dalam bentuk surat edaran untuk memfasilitasi program Badan POM Goes to School/ Campus. 

"Dari program tersebut, diharapkan dapat terpilih Duta Kosmetik Aman dan Duta Jamu Aman yang ke depannya dapat menjadi influencer bagi komunitasnya di dalam memilih Obat Tradisional dan Kosmetika aman. Program ini juga diharapkan dapat dimasukkan sebagai program ekstrakurikuler di bidang pemberdayaan bagi mahasiswa dan pelajar," tambahnya.

baca juga: Polda Metro Jaya Bongkar Bisnis Kosmetik Palsu

Kemudian dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, jdiharapkan  para anggota Pramuka bisa berperan aktif mewujudkan Duta Kosmetika dan Jamu Aman di setiap kwartir. Selain itu, keterlibatan Yayasan Puteri Indonesia diharapkan berperan memberikan pengetahuan dan praktik tentang penggunaan kosmetika yang benar dan tepat, pelatihan public speaking, dan teknik komunikasi agar para Duta dapat menjadi icon yang menarik dan komunikatif." 

"Peran seluruh lintas sektor sangat berarti dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini bangsa Indonesia dapat terhindar dari Obat Tradisional dan Kosmetika yang mengandung bahan yang berbahaya dan dilarang menurut ketentuan perundangan yang berlaku," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya