Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PERSATUAN Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar Festival dan Dialog peran Bahasa Ibu-Perempuan PGRI dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap 21 Februari. Peringatan tersebut juga menjadi momentum untuk meningkatkan penggunaan bahasa ibu dalam proses belajar mengajar, agar tercapai pendidikan yang berkualitas
Ketua Badan Khusus Perempuan PGRI, Ella Yulaelawati mengtakan, Hari bahasa Ibu internasional dirayakan setiap 21 Februari diperingati untuk meningkatkan kesadaran atas keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa yang dimiliki. UNESCO menyadari, pentingnya peran bahasa ibu dan bahasa lokal sebagai media untuk menjaga dan berbagi pengetahuan, serta budaya asli.
"Karena bahasa ibu dalam pendekatan multibahasa merupakan kompetensi bagi pendidikan yang berkualitas," kata Ella, kemarin.
Hari bahasa Ibu internasional ke-22 saat ini dirayakan dalam situasi pandemi covid-19. Hingga hari ini, pembelajaran masih dijalankan secara Belajar dari Rumah (BDR) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Keadaan ini diperkirakan akan makin menambah lapisan kesenjangan baru atau memperparah ketidaksetaraan, keterpinggiran dan eksklusivitas," terangnya.
Tema hari Bahasa Ibu internasional 2021 yang ditetapkan UNESCO adalah 'Pengembangan Multibahasa untuk Pendidikan Masyarakat yang Inklusif'. Ella meyakini, bahwa penggunaan bahasa ibu yang beragam dapat meningkatkan inklusivitas tanpa meninggalkan pihak manapun.
"Untuk itulah Badan Khusus Perempuan PGRI berupaya menerapkan kesetaran sebagai proses pemulihan dampak pandemi. Hal ini sejalan dengan laporan pendidikan Global UNESCO 2020," terangnya.
Baca juga : UIN Jakarta Memanas, Pemecatan Wakil Rektor Dinilai Otoriter
Dalam tujuan pendidikan berkelanjutan keempat yaitu agenda pendidikan harus fokus kepada pendidikan yang berkualitas. Pembelajaran sepanjang hayat untuk semua yang memungkinkan setiap perempuan dan laki-laki memperoleh keterampilan, pengetahuan dan nilai untuk mewujudkan jati dirinya dan berpartisipasi di dalam masyarakat.
"Oleh karena itu penghormatan terhadap bahasa ibu dalam proses belajar mengajar dan pelestarian keanekaragaman linguistik didorong untuk ditingkatkan," terangnya.
Dalam situasi pandemi, PGRI melalui perempuan PGRI telah melaksanakan gerakan literasi perempuan Marjinal. "Mulai dari perempuan Marjinal ini kita juga memimpin gerakan literasi perempuan, literasi keuangan, literasi kesehatan dengan menjaga kesehatan psikis, sosial dan spiritual disertai pemahaman protokol kesehatan secara inklusif," terang Ella.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi juga mendorong penggunaan bahasa ibu dalam konteks yang lebih luas lagi. Misalnya, dalam sejumlah program nasional yang terkait dengan covid-19 agar ditingkatkan efektivitas sosialisasinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahasa ibu sebagai media penyampainya.
"Jadi kalau kita ada program nasional tentang covid-19 enggak semuanya secara efektif bisa dilakukan dengan bahasa persatuan (bahasa Indonesia)," kata Unifah.
Sebaliknya, menggunakan bahasa ibu justru dinilai akan lebih efektif. "Menggunakan bahasa ibu adalah strategi lain untuk mendekatkan, bahwa ini itu penting, perlu juga disampaikan dengan bahasa yang mereka kenal," ujarnya.
Di samping itu, sekaligus menjadi upaya pelestarian warisan budaya dan mencegahnya dari kepunahan. "Warisan budaya kita turut mereservasi dan mempertahankan dan menjaga dari kepunahan," terangnya. (RO/OL-2)
PULUHAN ribu guru dan penjaga rumah ibadah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kaltim (Kaltim) pada Rabu (25/6).
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Program ini akan menyasar guru berusia 50-55 tahun dan akan mendapatkan keistimewaan karena pengalaman mengajar mereka yang sudah lama.
FTBIN merupakan selebrasi berbahasa daerah oleh para pelajar yang telah mengikuti program revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
Koordinator FTBM Purbalingga, Parimim, menyambut baik program bantuan bagi komunitas literasi.
Total Bahasa Daerah di Indonesia Fakta Unik. Jelajahi kekayaan budaya Indonesia! Temukan fakta unik & jumlah total bahasa daerah yang menakjubkan di seluruh Nusantara.
Lestari Moerdijat mendorong berbagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah sebagai bagian dari strategi mempertahankan identitas dan pelestarian budaya bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved