Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ombudsman Bali Temukan Masih Banyak Kecurangan di UN

Arnoldus Dhae
05/4/2016 19:55
Ombudsman Bali Temukan Masih Banyak Kecurangan di UN
(Dok. MI)

OMBUDSMAN Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali menyayangkan masih terjadi pelanggaran dalam Ujian Basional (UN) tahun ini di sejumlah sekolah di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab menjelaskan, dalam pemantauan di 6 kabupaten/kota pada hari pertama UN SMA/sederajat, Senin (4/4), tim pemantau dari Ombudsman Bali menemukan masih adanya para siswa yang membawa peralatan elektronik ke dalam kelas.

"Kita melakukan pemantauan di 6 kabupaten dan kota dari 9 kabupaten/kota di Bali. Dan hasilnya, ternyata masih kelihatan banyak siswa yang membawa alat-alat elektronik seperti telepon seluler (HP), tablet, dan sebagainya. Dan para siswa secara bebas membuka HP, saling berdiskusi satu dengan yang lainnya, saling memberikan jawaban dan sebagainya," ujarnya di Denpasar, Selasa (5/4).

Selain itu, masih ditemukan juga adanya siswa yang menyontek, melihat catatan, coretan, dan bekerja sama satu dengan yang lainnya. "Hal ini membuktikan bahwa UN masih dipandang sebagai ujian yang menentukan kelulusan dan meningkatkan gengsi individu siswa dan institusi sekolah," ungkapnya.

Menurutnya, tim hanya melakukan pemantauan di 6 kabupaten dan kota di Bali. Pada 6 kabupaten ini memang ditemukan fakta bahwa masih terjadi banyak kecurangan baik yang dilakukan oleh individu dari sekolah itu sendiri maupun oleh guru atau pengawas.

Anehnya, ketika siswa membuka HP atau berdiskusi, para pengawas tidak melakukan pemeriksaan atau teguran apa pun. "Jadi ada unsur pembiaran di sana. Guru, pengawas membiarkan semua kecurangan itu terjadi," ujarnya.

Dikatakan pula, membiarkan semua ini terjadi sebenarnya sudah tidak zamannya lagi. UN kali ini tidak lagi menentukan kelulusan, tetapi lebih menguji tingkat integritas seorang individu berikut institusi sekolahnya. Untuk itu, Ombudsman Bali berharap pelanggaran semacam ini tidak lagi terjadi pada ujian di hari-hari berikutnya. (OL-OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya