Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bencana Longsor di Nganjuk Dipicu Intensitas Hujan Tinggi

Ferdian Ananda Majni
15/2/2021 12:20
Bencana Longsor di Nganjuk Dipicu Intensitas Hujan Tinggi
LONGSOR DI NGANJUK: Kondisi longsor di Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021).(ANTARA/ Prasetia Fauzani)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa tanah longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang erjadi pada Minggu (14/2) malam sekitar pukul 18.30 WIB dipicu hujan intensitas sedang hingga tinggi.

"Tanah longsor di Kabupaten Nganjuk dipicu hujan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 18.30 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati  dalam siaran pers di Surabaya, Senin (15/2)

"Sedangkan di Kabupaten Pasuruan banjir terpantau pada pukul 23.50 WIB," katanya. Tanah longsor di Nganjuk melanda sejumlah rumah warga di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk melaporkan kejadian itu mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 orang lainnya luka-luka. "Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di puskesmas. Tanah longsor juga mengakibatkan delapan unit rumah warga rusak berat," katanya.

BPBD Nganjuk dengan dukungan pihak terkait lainnya melakukan upaya penanganan darurat, seperti pencarian dan evakuasi korban hilang.

Selain itu, tim gabungan juga melakukan evakuasi warga terdampak di sekitar lokasi. "BPBD setempat terus melakukan pemantauan pascabencana dan kaji cepat di lapangan," katanya.

Sementara itu terkait bencana di Kabupaten Pasuruan, BPBD setempat melaporkan banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berdampak debit air Sungai Kedunglarangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan dan Kecamatan Grati meluap.

"Beberapa desa terdampak di tiga kecamatan yaitu Desa Satak, Tambaka, Kalianyar, Kalirejo dan Masangan (Kecamatan Bangli), Desa Bandaran dan Prodo (Kecamatan Winongan) dan Desa Kebrukan (Kecamatan Grati)," katanya.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 357 jiwa mengungsi di masjid dan bangunan sekolah TK setempat. "Ratusan rumah warga terdampak dengan tinggi muka air banjir sekitar 70 centimeter. BPBD dan unsur-unsur terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat kepada masyarakat terdampak," demikian Raditya Jati.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya