Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GEMPA bermagnitudo 6,2 telah mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada 14 Januari lalu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terdapat total 59 gempa usai terjadinya gempa besar tersebut hingga hari ini.
"Total ada 59 kali gempa aftershocks. Namun, hanya sembilan gempa yang terasa," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG M. Sadly dalam konferensi pers daring, Minggu (31/1).
Sadly menyebut berdasarkan pengamatan BMKG, gempa di Sulbar tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Justru gempa di Majene telah memiliki tanda-tanda terjadi sejak November 2020.
"Gempa itu sebenarnya sudah diawali sejak November lalu. Tercatat ada 11 kali gempa yang terasa oleh masyarakat pada waktu itu," ungkapnya.
Dari 11 kali gempa itu, sebanyak lima kali gempa dipicu oleh aktivitas subduksi lempang (Subduksi Sunda, Subduksi Lempeng Laut Filipina). Lalu ada enam kali gempa yang disebabkan pergerakan sesar aktif.
Sementara itu, Sadly memperkirakan gempa susulan akan selesai dalam waktu 11-12 hari usai gempa utama pada 14 Januari lalu. "Namun, ini bukan perhitungan yang pasti ya karena kita tidak pernah bisa memprediksi gempa sampai saat ini. Tapi ini adalah perkiraan berdasarkan teori yang ada," jelasnya.
Dengan kondisi gempa yang sudah tidak muncul lagi saat ini, Sadly pun merekomendasikan kepada warga yang memiliki rumah masih kuat dan wilayahnya aman dari longsor untuk bisa kembali lagi ke rumah masing-masing. "Karena saat ini kondisi gempa sudah dalam kondisi 'post seismic' jadi kita berharap keadaan sudah aman kembali," terangnya. (OL-13)
Baca Juga: Selidiki Asal Muasal Covid-19, Tim WHO Kunjungi Pasar di Wuhan
Saat ini tersangka telah dititipkan di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Mamuju Provinsi Sulawesi Barat untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan oleh Penyidik Balai Gakkum KLHK
Saat ini, sudah ada tiga alat berat yang dikerahkan, untuk melakukan pembersihan dua titik longsor untuk membuka akses di tiga desa tersebut dan bantuan sementara terus dikerahkan.
Gempa sebelumnya terjadi pada Kamis (14/1) yang juga dirasakan kuat di beberapa kabupaten.
Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.
Gempa Majene yang merusak dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama sama dibangkitkan oleh sesar naik mamuju.
Mensos Tri Rismaharini juga telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari wilayah sekitarnya.
Bank DKI menggandeng Jakarta Tourism Forum untuk menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) donasi kemanusiaan senilai Rp100 juta untuk penanganan gempa di Sulbar,
"Meninggal dunia ada 84 orang yang terdiri dari 73 di Mamuju dan 11 orang di Majene," kata Bagus di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1).
"Kita harap dengan bantuan pemerintah pusat, pemulihan kembali rumah-rumah yang roboh, pemulihan ekonomi, akan kembali normal," ucap Jokowi.
Posko-posko pengungsian, tegas Rerie, harus benar-benar diatur, agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
BMKG belum bisa menyimpulkan kapan gempa susulan akan berakhir.
Para pengungsi, khususnya balita dan anak-anak, tinggal dengan sanitasi buruk dan sampah berserakan dimana-mana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved