Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALAI Besar Teknologi Cuaca-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) memperingatkan mengenai hujan ekstrem yang melanda beberapa wilayah Indonesia. Di Kalimantan Selatan, tingkat curah hujan yang terjadi telah mencapai 270 mm per hari.
“Hujan yang terjadi, beberapa hari ini, cukup lebat lebih disebabkan karena adanya daerah pertemuan atau pumpun angin di wilayah Kalimantan Selatan. Hal itu menyebabkan penumpukan massa udara dan menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup masif di daerah tersebut. Seperti terlihat pada gambar gradien angin bahwa sejak beberapa hari lalu terjadi daerah konvergensi angin dan terlihat lebih kuat,” ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Jon Arifian di Jakarta, Sabtu (16/1).
Jon Arifian mengatakan, dari analisa vector angin global pada 8–12 Januari 2021, wilayah Indonesia merupakan area pertemuan angin dari Samudera Pasifik (Timur) dan Samudera Hindia (Barat) yang menyebabkan pengumpulan massa udara di wilayah Indonesia bagian tengah.
Baca juga: Armada Laut Dalam Canggih yang Dimiliki Indonesia
Pengumpulan massa udara yang cukup masif berpotensi menyebabkan hujan ekstrim seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Selatan.
Dari beberapa penakar hujan milik BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), tingkat curah hujan yang terjadi di Kalimantan Selatan telah mencapai 270 mm perhari , sehingga masuk dalam kategori sangat ekstrem.
“Banjir setinggi 2-3 meter melanda Kalimantan Selatan dan menyebabkan rumah warga terendam banjir. Hujan yang terjadi beberapa hari sebelumnya dan hujan ekstrim tadi malam merupakan penyebab terjadinya banjir. Pusat curah hujan tertinggi terletak di wilayah Kalimantan Selatan bagian barat dan selatan,” ungkap Jon Arifian.
Kendati demikian, Jon mengatakan peluang hujan di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari ke depan, berdasarkan beberapa prediksi ECMWF dan GFS, akan berangsur menurun.
”Kalaupun ada hujan pada beberapa hari setelahnya intensitasnya akan lebih ringan dari tanggal 14 dan 15 Januari 2021” tutur Jon.
Sementara untuk wilayah-wilayah lain, kata Jon, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem.
“Saat ini, wilayah Indonesia masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrem karena Indonesia masih dalam kondisi La Nina walaupun kategori lemah. Untuk itu, saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan terjadinya cuaca ektrim,” tegasnya.
Fenomena hujan ekstrem, lanjut Jon Arifian, memang kerap terjadi di Indonesia dan disebabkan oleh banyak hal.
“Cuaca dan iklim di Indonesia dipengaruhi faktor global seperti misalnya fenomena La Nina, MJO, dan angin monsoon dan lainnya. Seperti misalnya index Nino 3.4 saat ini menunjukkan nilai -0.57 yang menunjukkan wilayah Indonesia mengalami La Nina lemah. Selain itu Maden Julian Oscilation (MJO) saat ini berada di kuadran 3 sehingga peningkatan aktifitas pertumbuhan awan berada di Samudra Indonesia sebelah barat Sumatera. Demikian juga dengan nilai IOD juga cenderung netral yaitu di nilai -0.24,” paparnya. (RO/OL-1)
Saat hujan, rasanya paling pas menikmati hidangan yang hangat dan berkuah. Di Jakarta, ada banyak pilihan kuliner yang cocok disantap saat cuaca dingin.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
HUJAN deras yang terjadi pada Kamis, (11/1) menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya longsor.
HUJAN deras yang terjadi sejak Kamis, (11/1) siang membuat sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar), kembali terendam banjir.
Masyarakat yang akan berlibur ke Lembang diimbau untuk menghindari titik rawan longsor. Salah satunya di Jalan Kolonel Masturi, tepatnya dekat lokasi wisata Curug Pelangi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved