Jumat 15 Januari 2021, 10:05 WIB

BMKG : Gempa Majene Merusak

Atalya Puspa | Humaniora
BMKG : Gempa Majene Merusak

Istimewa
Ilustrasi gempa

 

GEMPA kuat dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1), terjadi satu hari setelah gempa magnitudo 5,9 pada pukul 13.35.49 Kamis (14/1). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hingga Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 6 aktivitas gempabumi susulan (aftershock ) dengan magnitudo maksimum M=4,1.

"Gempabumi ini masih merupakan rangkaian gempabumi pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 13.35 WIB dengan magnitudo M=5,9," sebut BMKG dalam keterangan resminya.

Sebelum gempa utama, Pada pukul 01.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan 1 aktifitas gempabumi pendahuluan ( foreshock ) dengan magnitudo M=3,1. Akibat gempa magnitudo 6,2 itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Majene melaporkan sebanyak 3 warga tewas, puluhan warga luka-luka, puluhan rumah rusak, jalan putus, jaringan listrik padam dan 2.000 warga mengungsi.

Dalam keterangannya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, gempa kuat sebelumnya pada Kamis (15/1) dengan magnitudo 5,9 memiliki pusat yang sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 Km.

"Gempa Majene yang merusak dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust)," ucapnya.

Gempa saat itu menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta Masjid mengalami kerusakan. Dermaga pelabuhan pecah, timbul tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili.

Ia menjelaskan, Sesar Naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun sehingga sesar ini memang harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

Adapun, gempa tersebut telah memicu kerusakan bangunan rumah. Estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG akurat, sesaat setelah gempa dapat mengetimasi bahwa gempa ini merusak karena muncul warna kuning yang artinya guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.

"Dari lapangan saat ini dilaporkan sementara banyak terjadi kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene. Tidak hanya merusak, gempa ini juga memicu dampak ikutan gempa (collateral hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di tebing-tebung perbukitan," beber Daryono.

Ia menyatakan, gempa ini guncangannya dirasakan hingga jauh di seberang pulau, karena dilaporkan banyak warga di Kabupaten Paser dan Balikpapan di Kalimantan Timur ikut merasakan guncangan gempa Majene. (H-2)

Baca Juga

ANTARA/ARNAS PADDA

UGM Lepas Varietas Padi Gamagora 7 ke Publik

👤Ardi Teristi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:57 WIB
Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2 dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri...
Ist

Gandeng Seniman Muda, Gerai Wilio Grand Indonesia Hadirkan Konsep Lebih Fun

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:45 WIB
Gerai Wilio Grand Indonesia kembali hadir dengan kemunculan logo baru serta konsep terkini yang lebih fun. Wilio bekerja sama dengan young...
Dok. Ist

Kelompok Gajah Dipasangi GPS Sebagai Upaya Migitasi

👤Atalya Puspa 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:17 WIB
Pemasangan GPS Collar dilakukan dalam upaya mitigasi interaksi negatif antara manusia dan gajah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya