Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
GEMPA kuat dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1), terjadi satu hari setelah gempa magnitudo 5,9 pada pukul 13.35.49 Kamis (14/1). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hingga Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 6 aktivitas gempabumi susulan (aftershock ) dengan magnitudo maksimum M=4,1.
"Gempabumi ini masih merupakan rangkaian gempabumi pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 13.35 WIB dengan magnitudo M=5,9," sebut BMKG dalam keterangan resminya.
Sebelum gempa utama, Pada pukul 01.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan 1 aktifitas gempabumi pendahuluan ( foreshock ) dengan magnitudo M=3,1. Akibat gempa magnitudo 6,2 itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Majene melaporkan sebanyak 3 warga tewas, puluhan warga luka-luka, puluhan rumah rusak, jalan putus, jaringan listrik padam dan 2.000 warga mengungsi.
Dalam keterangannya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, gempa kuat sebelumnya pada Kamis (15/1) dengan magnitudo 5,9 memiliki pusat yang sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 Km.
"Gempa Majene yang merusak dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust)," ucapnya.
Gempa saat itu menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta Masjid mengalami kerusakan. Dermaga pelabuhan pecah, timbul tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili.
Ia menjelaskan, Sesar Naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun sehingga sesar ini memang harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.
Adapun, gempa tersebut telah memicu kerusakan bangunan rumah. Estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG akurat, sesaat setelah gempa dapat mengetimasi bahwa gempa ini merusak karena muncul warna kuning yang artinya guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.
"Dari lapangan saat ini dilaporkan sementara banyak terjadi kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene. Tidak hanya merusak, gempa ini juga memicu dampak ikutan gempa (collateral hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di tebing-tebung perbukitan," beber Daryono.
Ia menyatakan, gempa ini guncangannya dirasakan hingga jauh di seberang pulau, karena dilaporkan banyak warga di Kabupaten Paser dan Balikpapan di Kalimantan Timur ikut merasakan guncangan gempa Majene. (H-2)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/8) pukul 08.21 Wita, tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini terjadi akibat aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.
Gunung Krasheninnikov di Kamchatka, Rusia, meletus untuk pertama kalinya sejak 1550, hanya beberapa hari setelah gempa bumi magnitudo 8,8.
Gempa bumi di Kendal tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, sehingga guncangan dirasakan di daerah Kendal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved