Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro memandang perlu dikeluarkannya aturan yang mewajibkan pasien sembuh covid-19 untuk mendonorkan plasma darahnya.
Hal itu merupakan solusi realistis ketika kasus covid19 melonjak seperti sekarang ini, tapi kapasitas rumah sakit dan SDM tenaga kesehatan sangat terbatas.
“Mungkin memang harus ada penekanan bahwa setiap pasien yang sembuh (covid19) sedang dan berat itu sebaiknya diwajibkan mendonori karena bagaimana pun ini akan membantu orang lainnya,” ungkap Bambang saat wawancara eksklusif dengan Media Indonesia, kemarin.
Merujuk hasil penelitian Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menurut Menristek, kadar antibodi tertinggi dalam plasma didapat dari pasien dengan gejala sedang sampai berat, yang baru sembuh dari covid-19.
“Eijkman telah meneliti dan menemukan metode untuk mengukur kadar antibodi yang ada dalam plasma tersebut. Plasma efektif saat antibodi tinggi. Pemberiannya bagus untuk pasien dengan gejala ringan ke sedang atau sedang ke berat,” bebernya.
Plasma, sergah Bambang, tidak akan efektif bagi pasien yang dalam kondisi berat dan hal itu terbukti masih adanya pasien dalam kondisi berat yang meninggal meski sudah menerima donor plasma.
Gerakan nasional
Kemarin, penambahan angka positif covid-19 di Tanah Air kembali mencetak rekor sebanyak 11.557 kasus dan itu membuat kasus covid-19 di Indonesia menjadi 869.600 kasus. Sebanyak 295 pasien meninggal dunia, tapi ada 7.741 pasien sembuh dan itu menjadikan total angka kesembuhan covid-19 mencapai 711.205 atau 81%.
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berpandangan, pasien sembuh dari covid-19 potensial menjadi donor plasma konvalesen. Karena itu, dalam waktu dekat, pemerintah akan mencanangkan gerakan nasional donor plasma konvalesen.
Pencanangan gerakan ini rencananya dilaksanakan secara daring dan luring di kantor pusat PMI di Jakarta. Secara daring rencananya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan secara luring dihadiri menteri dan kepala lembaga. Selain itu, juga akan dilakukan pelaksanaan donor plasma konvalesen dengan melibatkan pendonor dari pejabat publik.
“Mudah-mudahan dengan mereka nanti beramai-ramai mendonor konvalesen akan ikut mencegah angka fatalitas covid-19 di Indonesia yang masih di atas rata-rata dunia. Karena sudah terbukti dengan adanya plasma konvalesen itu banyak pasien covid-19 yang terselamatkan,” ujar Menko PMK saat berkunjung ke markas PMI di Kramat Raya, Jakarta, Rabu (13/1). (Bay/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved