Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIAN Cancer Information and Support Center Association (CISC) mendorong pemerintah agar memasukan kanker servinks ke dalam program prioritas nasional.
Pasalnya, penyakit yang diderita kaum perempuan itu merupakan kanker tertinggi kedua di Indonesia.
"Penanggulangan kanker nasional khususnya kanker serviks perlu menjadi program prioritas nasional seperti stunting," ungkap Ketua Umum CISC Aryanthi Baramuli Putri dalam webinar Peta Jalan Perempuan Indonesia Bebas Kanker Serviks, Rabu (13/1).
Dia mengatakan bahwa pemerintah dan semua stakeholders harus meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk menekan angka keaskitan dan kematian akibat kanker tersebut.
Lantaran Human Papilloma Virus (HPV) bisa dicegah dengan memastikan keberlangsungan dan kesinambungan pelaksanaan program IVA test dan imunisasi HPV.
"Vaksinasi HPV harus menjadi salah satu program imunisasi nasional," imbuhya.
Aryanthi menjelaskan bahwa tantangan pasien kanker serviks di Indonesia saat ini cukup banyak.
Budaya, mitos dan stigma turut mempengaruhi upaya penanggulangan kanker serviks. Hal itu pun menyebabkan beban psikologi bagi para penderitanya.
"Sekitar 70% pasien kanker bangkrut atau meninggal 1 tahun setelah didiagnosis kanker. Pengobatan pun memakan waktu, tenaga dan biaya besar," jelasnya.
Selain itu, keadaan geografis Indonesia turut mempengaruhinya. Apalagi rumah sakit tipe A dan B hanya berada di kota-kota besar, sehingga sulit dijangkau oleh penyintas di pelosok daerah. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved