Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ingin Kendalikan Rayap? Pahami Perilakunya

MI
02/1/2021 02:25
Ingin Kendalikan Rayap? Pahami Perilakunya
(Sumber: IPB/Tim MI/Riset MI-NRC)

SERANGAN rayap atau anai-anai menjadi musuh besar di bidang pertanian, perkebunan, hingga permukiman karena investasi yang tersembunyi dan mereka kelola secara bertahap dengan merusak berbagai tanaman atau furnitur.

Dosen muda Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB University Nadzirum Mubin mengungkapkan rayap mampu  menyebabkan kerusakan hingga hampir 5% dari total perkebunan kelapa sawit. “Dalam satu hektare, terdapat 7-8 tanaman yang terserang rayap tersebut,” kata Nadzirum dalam seminar Wisatani sesi 38, beberapa waktu silam.

Untuk dapat mengendalikan serangga dalam ordo Isoptera ini, Nadzirum menekankan pentingnya pemahaman karakter biologis dan perilaku rayap. 

Pertama, rayap yang selalu menghindari cahaya atau tidak masuk ke cahaya langsung (kriptobiotik). Karena itu, rayap juga membuat liangnya dari tanah. “Jika ada liang yang berkeliaran dari dalam tanah, tidak diragukan lagi ada rayap di tempat tersebut,” terangnya.

Kedua, rayap juga memiliki perilaku saling makan (trophallaxis) yang dilakukan kasta pekerja. Perilaku ini berfungsi untuk mentransfer nutrisi/makanan dari satu individu ke individu lainnya.

“Pada umumnya prajurit dan kasta reproduksi tidak dapat mencari makan sendiri. Oleh karena itu, diperlukan bantuan substansial dari kasta pekerja untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya,” beber Nadzirum.

Ketiga, rayap dapat menyerang tanaman apa saja karena rayap membutuhkan selulosa sebagai sumber makanannya. Daun, ranting, kayu lapuk, pelepah sawit, akar, dan sebagainya yang memiliki sumber selulosa yang melimpah.

Dari pengenalan karakter ini, pengendalian rayap dilakukan dengan cara fisik, mekanik, biologi, dan kimiawi. Untuk fisik, lakukan lewat sistem budi daya dengan merancang jarak tanam yang tepat sehingga sinar matahari benarbenar dapat masuk ke permukaan tanah. Pemusnahan dan pembongkaran sarang rayap juga bisa dilakukan agar sumber koloni bisa segera dimusnahkan.

Untuk pengendalian biologi, manfaatkanlah musuh alami rayap, misalnya, semut, cendawan entomopatogen, seperti Merarrhizium anisopliae, Beauveria bassiana, dan Nematoda entomopatogen, yakni Steinernema dan Heterohabditis.

Sementara itu, pengendalian kimiawi bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida, baik dari tumbuhan maupun dari sistem. Insektisida nabati yang dapat digunakan untuk ide ini ialah minyak cengkih, minyak atsiri serai wangi, daun dan biji nimba, dan asap cair, seperti tandan kelapa sawit, batok kelapa, atau menggunakan insektisida sintetik dengan bahan aktif fipronil, imidacloprid, etiprol, dan hexafl umuron.

Dengan menggunakan cara kerja yang berasal dari bahan aktif dan memanfaatkan perilaku rayap (membawa sumber makanan ke sarang dan memberikan pakan kepada individu lain), akibatnya semua individu rayap dalam satu koloni akan terpapar. (Suryani Wandari Putri Pertiwi/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya