Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBUAH penelitian yang merupakan bagian dari Indonesia Wide Study of Helicobacter pylori menyebutkan propolis memiliki potensi sebagai pengobatan alternatif untuk tukak lambung yang disebabkan infeksi kuman Helicobacter pylori (H. pylori). Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Systematic Reviews in Pharmacy.
Dekan FKUI yang juga merupakan spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi, Prof Ari Fahrial Syam menjadi principal investigator untuk Indonesia dalam studi ini.
Propolis adalah getah campuran resin alami yang dibentuk lebah madu dari berbagai substansi tanaman, air liur, dan lilin lebah. Di Indonesia, Propolis merupakan produk obat tradisional yang dikenal karena beragam manfaatnya bagi kesehatan, salah satunya sebagai antibakteri.
Pada penelitian ini, Propolis yang digunakan berasal dari lebah jenis trigona di Sulawesi Selatan. Propolis dari daerah ini diyakini memiliki efek antitukak yang lebih baik jika dibandingkan dengan Propolis dari daerah lainnya. Sebelum diujikan, Propolis tersebut diekstraksi terlebih dahulu menggunakan pelarut etanol 70%.
Bakteri H. pylori diperoleh melalui pemeriksaan endoskopi lambung pasienpasien sakit mag di seluruh Indonesia. Khusus untuk riset Propolis ini, sampel diambil dari 6 kota dari 5 pulau Indonesia. Untuk mengonfirmasi identitas H. pylori, dilakukan berbagai pemeriksaan mulai pemeriksaan bentuk, pewarnaan Gram, hingga reaksi kimia.
Selanjutnya, H. pylori tersebut dikultur pada media agar darah hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan. Untuk penelitian ini, ada 10 varian genetik H. pylori yang diuji.
Efek aditif ini dapat dijumpai pada 2/3 varian genetik H. pylori. Sisanya, Propolis tidak memberikan efek karena nilai konsentrasi hambat minimum klaritromisin atau metronidazole pada varian tersebut tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan Propolis sebagai terapi tunggal untuk pasien-pasien tukak lambung akibat infeksi H. pylori kurang disarankan. Namun, potensi pembunuh bakteri dan efek aditif yang dimiliki propolis mendukung penggunaannya sebagai antimikroba alternatif atau tambahan melawan bakteri H. pylori.
Prof Ari berharap penelitian ini dapat membantu mengatasi masalah resistansi antibiotik dalam pengobatan pasienpasien tukak lambung.
“Memang penelitian ini masih membutuhkan uji klinis lebih lanjut agar kita dapat mengetahui lebih pasti efektivitas ekstrak Propolis terhadap kuman H. pylori, khususnya varian genetik yang resistan.
Walaupun begitu, melalui penelitian ini kita dapat melihat potensi dari Propolis sebagai pengobatan tukak lambung ke depannya apalagi mengingat angka resistansi antibiotik standar untuk terapi H. pylori di negara kita tinggi,” pungkas Prof Ari. (Ferdian Ananda Majni/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved