Tangani Covid-19, Menkes Budi Janji Kementeriannya akan Terbuka

PRESIDEN Joko Widodo resmi melantik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, 56, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, 47, dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, , Rabu (23/12).

Dalam pidato singkatnya setelah dicalonkan (22/12), Menkes Budi menyatakan pengendalian pandemi covid-19 di Tanah Air adalah tugas pertamanya. Ini menurutnya, harus dilakukan secara inklusif bersama seluruh lapisan masyarakat.

"Kemenkes tidak mungkin melakukannya secara eksklusif, kita harus melakukannya secara inklusif (terbuka). Dan kami percaya tidak cukup pemerintah membuat program sendiri, tapi harus suatu gerakan yang dilakukan bersama masyarakat Indonesia," ungkap Budi dalam keterangan resmi, Rabu (23/12).

Sebelum ditunjuk menjadi Menkes, mantan bankir yang dilahirkan di Bogor, 6 Mei 1964, itu pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri (2013-2016), Direktur Utama PT Asahan Aluminium (2019), dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN (2019-2020).

Meski tidak menyandang gelar dokter, Budi menjadi salah satu sosok kunci yang membuka jaringan internasional dan mengerahkan sumber daya dalam negeri untuk pengadaan 20 alat PCR test dengan kapasitas lebih dari 10,000 test/hari atau 28% dari kapasitas nasional, mengupayakan vaksin covid-19, membuat sistem pelaksanaan dan distribusi vaksinasi; serta obat penyembuhan (thereupatic) covid-19.

Selain itu, Budi juga turut aktif memonitor dan mengelola 70 Rumah Sakit BUMN dalam penanganan Covid-19 dengan salah satunya menaikan kapasitas tempat tidur RS BUMN menjadi lebih dari 6,500.

Sementara, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam. Ia adalah ahli molekuler diabetes pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar Doktor di University of Yamanashi, Jepang (2019).

Selain bertugas sehari-harinya di RSCM, laki-laki kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, pada 23 Maret 1973 silam itu merupakan Komisaris PT Pertamina Bina Medika IHC. Dante lulus dari Sekolah Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1997), menyelesaikan Sekolah Kedokteran Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2004)

Sejak 2017 beliau menjabat sebagai Ketua Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSCM, Jakarta. (H-2)