Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wapres Ajak IDI Cari Solusi Pemerataan Dokter

Indriyani Astuti
19/12/2020 00:25
Wapres Ajak IDI Cari Solusi Pemerataan Dokter
Wakil Presiden Ma’ruf Amin(ANTARA)

PERBAIKAN sistem distribusi dokter umum dan spesialis mendesak dilakukan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak organisasi profesi kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mencari solusi atas masalah ini bersama pemerintah.

“Saya mengharapkan agar IDI dapat ikut membantu dalam memperbaiki distribusi dokter spesialis di rumah sakit, terutama untuk rumah sakit di luar Pulau Jawa,” ujar Wapres saat membuka Rapat Kerja Nasional IDI secara virtual, di Jakarta, Jumat (18/12).

Wapres paham jika biaya untuk menjadi dokter spesialis tidaklah murah sehingga setelah lulus dokter spesialis akan memilih untuk bekerja di kota besar. Namun, bila hal ini terus dibiarkan, capaian indikator kesehatan Indonesia makin sulit dikejar.

Perbaikan sistem distribusi, lanjut Wapres, juga harus dilakukan pada dokter umum di tingkat fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu puskesmas. Hal ini berkaca dari pengalaman penanganan pandemi covid-19.

“Tantangan di sektor kesehatan yang dialami Indonesia saat ini ialah memperbaiki kualitas puskesmas di daerah,” imbuhnya.

Selain pandemi covid-19, kata Wapres, masalah lain yang dihadapi Indonesia ialah tingginya angka kematian ibu dan balita, serta stunting.  Kematian ibu di Indonesia, sebesar 177 per 100.000 kelahiran hidup lebih tinggi jika dibandingkan dengan Malaysia 29 dan Thailand 37.

Berbagai prevalensi penyakit seperti Tb dan malaria di Indonesia juga menempati tingkat teratas jika dibandingkan dengan andem tetangga.

Dalam kesempatan itu, Wapres turut menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas ketulusan pengabdian, perjuangan, serta pengorbanan para dokter Indonesia dalam mengatasi pandemic covid-19.


Insentif

Saat dikutip dari laman resminya, anggota IDI saat ini tercatat lebih dari 160.000 dokter, terdiri atas dokter umum 128.066 orang dan spesialis 36.060 orang. Hampir separuhnya berada di Jawa-Bali.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam menyampaikan keterlibatan daerah dalam mengatasi timpangnya distribusi dokter spesialis sangat penting. Salah satu caranya ialah memberikan insentif dan sarana prasarana memadai untuk para dokter spesialis yang mau bekerja di daerah.

“Daerah harus mealokasikan anggaran untuk memberikan insentif lebih dokter spesialis yang mau bekerja di daerahnya, RSUD juga harus disiapkan sarana dan prasarananya agar dokter spesialis bisa bekerja,” kata Ari kepada Media Indonesia, tadi malam.

”Dukungan Kemenkes terhadap pembangunan tenaga profesional akan membuat para tenaga kesehatan menjadi tuan rumah untuk masyarakatnya di era globalisasi,” ucap Ari. (Ata/H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya