Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
UNIVERSITAS Padjadjaran (Unpad) dan British Council mengenalkan inovasi mata kuliah baru untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa yang disebut Olah Kreatifitas dan Kewirausahaan. Mata kuliah tersebut dikembangkan dengan mengadopsi program Active Citizen British Council dan sebanyak 6.000 mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah ini.
Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti mengungkapkan program itu dibuat untuk mendukung kebijakan Kampus Merdeka yang menganjurkan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar di luar program studi.
"Hari ini, mahasiswa menyelenggarakan pameran proyek aksi sosial dengan mengikuti alur pembelajaran dari silabus Active Citizen. Active Citizen memiliki tujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu mengembangkan rasa percaya diri dan empati, menghargai pendapat serta situasi orang lain serta memahami lebih mendalam berbagai macam sistem di masyarakat," ungkapnya, Jumat (18/12).
Program tersebut dimulai dengan Tahap Persiapan Bersama (TPB) yang didesain untuk mahasiswa tahun pertama di Unpad. Kurikulum TPB antara lain memuat Program Olah Kreativitas dan Kewirausahaan yang menggunakan modul Active Citizen yang diadopsi dari British Council.
"TPB merupakan fondasi untuk menyiapkan mahasiswa mampu berfikir komprehensif dan bersikap mandiri dalam menghadapi seluruh kehidupan mereka di kampus maupun di masyarakat beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi," imbuhnya.
Direktur British Council Indonesia, Hugh Moffatt mengatakan berbagai macam proyek aksi sosial yang ditampilkan hari ini menandakan momentum spesial mengetahui bahwa generasi muda Indonesia bersemangat untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
"Saat ini banyak persoalan sosial seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim dan isu lingkungan, literasi, kesehatan mental hingga penguatan komunitas. Saya terinspirasi oleh beragamnya dampak dari aksi sosial ini di tengah masyarakat," tuturnya.
Program Active Citizen British Council telah memberikan berbagai pelatihan kepemimpinan bagi ratusan ribu orang di seluruh dunia dan menanggapi beberapa tantangan besar sosial di abad ke-21.
"Hari ini saya sangat bangga melihat Active Citizen menjadi sebuah katalis bagi kolaborasi positif, tidak hanya pada level komunitas namun juga bagi hubungan antara Inggris dan Indonesia melalui kerja sama pendidikan untuk mendukung visi Kampus Merdeka,” lanjut Moffat.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menambahkan kerja sama di bidang pendidikan merupakan salah satu bagian penting dari hubungan Indonesia dan Inggris. Saat bertemu Presiden Jokowi tahun lalu, imbuhnya, kemungkinan besar sektor ini merupakan area penting dalam mengembangkan hubungan Inggris dan Indonesia.
Menurutnya, ada berbagai macam contoh bagaimana generasi muda di seluruh dunia mengorganisir diri mereka sendiri untuk membantu proses pembagunan dan pada akhirnya mengubah dunia menjadi lebih baik. Pemikiran baru, kreativitas dan ide dari para generasi muda sangat dibutuhkan saat ini.
"Memfasilitasi kreativitas muda dengan alat untuk membangun dan memimpin koalisi bagi perubahan, dan menjadikannya nyata, merupakan bagian luar biasa dari proyek ini," tutupnya. (H-2)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved