Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SUMBER daya manusia yang mampu berkontribusi bagi kemajuan sosial, lingkungan, dan keberlanjutan industri secara keseluruhan sedang sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, generasi muda perlu disiapkan untuk menjadi actor of change serta berkontribusi untuk keberlanjutan masa depan lebih yang cerah dan gemilang.
Baca juga: UU Ciptaker Klaster Lingkungan Utamakan Keadilan Masyarakat
Demikian benang merah dari sesi webinar Greendustry: Education and Skill for Sustainability Growth yang digelar Sampoerna University, baru-baru ini.
3 green warriors Indonesia, CEO & Co-Founder Rekosistem Ernest C Layman, Founder & CEO Cleanomic Denia Isetianti Permata, dan CMO & Co-Founder SINARI Daniel Sibbald hadir sebagai pembicara dalam kegiatan yang membahas lebih lanjut mengenai ekonomi hijau dan lapangan kerja hijau.
Ernest mengatakan, Rekosistem telah melakukan berbagai upaya melalui strategi keberlanjutan dan inovasi teknologi bagi ekosistem limbah dari hulu ke hilir, yang tentunya membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak, terutama generasi muda.
"Sebagai aktor perubahan, generasi muda perlu memiliki keterampilan seperti project management, kemampuan merangkai konsep, perencanaan, hingga eksekusi proyek, product management agar lebih memahami kebutuhan konsumen melalui produk yang ditawarkan," ujarnya dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Minggu (13/12/2020).
Tidak hanya itu, generasi muda yang duduk sebagai pembuat kebijakan harus melibatkan setiap pihak demi keberlanjutan lingkungan dan masa depan. "Bagi start-up teknologi, tentunya seorang engineer juga dibutuhkan untuk membantu mengembangkan inovasi produk,” ungkap Ernest.
CMO & Co-Founder SINARI Daniel Sibbald menambahkan, industri hijau terus berkembang pesat, terlebih saat ini sudah banyak masyarakat memahami dan mengetahui permasalahan lingkungan dengan berbagai solusi yang tersedia.
"Saat ini kita juga sedang memasuki era bonus demografi di mana jumlah masyarakat usia produktif sangat besar, sehingga kesempatan untuk berkontribusi pada green job adalah salah satu jawabannya,” timpalnya,
Founder & CEO Cleanomic Denia Isetianti Permata mengatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia berkualitas purpose-driven.
Baca juga: Ini 5 Inisiatif Indonesia dalam Pertemuan Lingkungan Sedunia
Menurut dia, saat ini sudah banyak perusahaan atau bisnis lokal mengadaptasi sustainability value, sehingga potensi lapangan pekerjaan yang mendukung keberlanjutan industripun semakin banyak dengan peran semakin bervariasi.
"Apapun latar belakang dan keterampilan yang kalian miliki, kesempatan untuk menjadi aktor perubahan sangat terbuka asalkan kita selalu membawa nilai kepedulian terhadap lingkungan,” tutup inisiator dan penggerak ekonomi berbasis lingkungan #CuanLestari itu. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved