Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SAAT menyongsong era Revolusi Industri 4.0, berbagai profesi berfokus pada Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Termasuk di dalamnya profesi insinyur berpotensi besar di masa mendatang. Meski begitu, faktanya hanya ada 2.761 insinyur dari 1 juta penduduk Indonesia. Rasio ini merupakan terendah dibandingkan dengan Malaysia, Tiongkok, Thailand, Vietnam, dan Brasil. Kondisi itu semakin memprihatinkan ketika Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa hanya ada 29% perempuan Indonesia yang berkarier di industri STEM.
Melihat hal itu Sampoerna University “Bright Future Festival” mengundang dua profil perempuan sukses di bidang engineering, Tengku Alia Sandra (Railway Engineering Department Head MRT Jakarta) dan Golda Claudia Pardede (Mining Engineer, PT Amman Mineral Nusa Tenggara) dalam webinar bertajuk The Future of Womeningeer.
Baca juga: Pemerintah Harus Buka Banyak Lapangan Kerja Sektor Manufaktur ...
Railway Engineering Department Head MRT Jakarta Tengku Alia Sandra mengungkapkan keengganan perempuan muda Indonesia untuk masuk ke dunia engineering karena adanya dilema bias dan stereotipe gender.
“Unsconcious bias di masyarakat kita menciptakan stereotipe bahwa engineering adalah untuk laki-laki. Padahal sebenarnya profesi ini genderless, bisa dilakukan laki-laki dan perempuan. Untuk para perempuan muda, bila ingin berkarier di engineering, disarankan untuk memiliki 3C: Courage, keberanian untuk bekerja dua kali lebih keras karena selain harus mendobrak stereotipe juga untuk membuktikan kemampuan pribadi. Curiousity, rasa ingin tahu untuk mencoba hal-hal baru dan tidak biasa. Terakhir, Collaborate dengan membangun jejaringan, berbagi wawasan, dan mencari peluang lebih luas lagi,” ujarnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Golda Claudia Pardede berprofesi sebagai mining engineer yang mengajak para perempuan Indonesia untuk menjadi agent of change dengan berani menghadang tantangan, bermimpi besar, percaya diri, dan konsisten mengejar cita-cita.
“Masa depan insinyur perempuan di Indonesia sangatlah besar, banyak sekali lapangan pekerjaan di bidang engineering yang terbuka untuk kandidat perempuan. Selain itu, sekarang pemerintah juga sangat gencar memajukan gender equality di segala bidang, termasuk pekerjaan, jadi harusnya kita sebagai perempuan semakin semangat unutk mengejar apapun impian kita,” ungkapnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved