Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
GERAK cepat dan tepat Kementerian Sosial dalam mengurangi kesulitan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 ataupun yang tertimpa musibah bencana alam kembali menuai pujian. Pasalnya kehadiran pemerintah saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan ketua umum Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah. Itu sebabnya, ia mengapresiasi kinerja Kemensos dan prestasi Mensos Juliari Batubara setelah mendapatkan penghargaan sebagai menteri terpopuler di media sosial dalam ajang Apresiasi Humas Indonesia (AHI) 2020.
Baca juga: Kemensos Kembali Luncurkan 2 Program Baru Berskala Besar
“AMMI sangat mengapresiasi berbagai prestasi yang diraih Menteri Sosial Juliari Batubara. Sebagai tokoh muda, beliau benar-benar mampu memberikan teladan dan kebanggaan buat kami, mahasiswa dan milenials Indonesia,” kata Nurkhasanah.
Menurut dia, prestasi yang ditorehkan Mensos dalam setahun ini menunjukkan bahwa tokoh muda pun mampu menunjukkan kepeloporan dan achievement yang tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa memang tokoh-tokoh muda sudah selayaknya dipercaya dan diberikan tanggung jawab dan peran yang menantang.
“Prestasi Pak Mensos Juliari membuktikan bahwa para pemuda, mampu berprestasi. Jadi tak perlu lagi ada keraguan kepada yang muda-muda. Beri kami kepercayaan, maka kami akan menuntaskan segala persoalan bangsa ini, mungkin dengan cara-cara yang lebih kreatif sebagaimana dilakukan Pak Mensos,” kata Nurkhasanah.
“Bung Karno saja bilang, Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia! Artinya, para pemuda memang punya potensi besar,” kata dia.
Pada saat penganugerahan predikat terpuji sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi tersebut, pihak Majalah Gatra mengatakan, Mensos Juliari banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui jaring pengamanan sosial. Kemensos juga aktif dan penuh kreasi melakukan langkah-langkah terobosan dan inovasi dalam penanganan pandemi.
Mensos Juliari sendiri dalam kesempatan tersebut mengatakan, capaian Kemensos tentu saja tidak lepas dari komitmen, kerja keras, dan respons cepat dari seluruh jajarannya. Untuk itu, ia menyatakan terima kasih kepada segenap jajarannya, sekaligus meyakini bahwa segala prestasi dan anugerah yang diterimanya, sejatinya tak lain dari prestasi dan anugerah milik seluruh jajaran Kemensos.
Ada pun langkah penting dan krusial yang ditempuh Kemensos di masa awal pandemi tak lain dari melakukan refocusing program dan realokasi anggaran.
“Kami juga melakukan koordinasi cepat dan intensif dengan pemerintah daerah, terkait penetapan kuota penerima bantuan bagi saudara kita yang terdampak pandemi,” kata Mensos.
Salah satu respon cepat terhadap pandemik tersebut, Kemensos mengaktifkan dapur umum di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata Jakarta. Dapur Umum yang didukung 150 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) itu memproduksi 6000 porsi makanan siap saji, yang kemudian didistribusikan untuk pekerja informal di DKI Jakarta yang terdampak karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
“Bantuan sembako dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama belum ada bantuan resmi dari pemerintah pusat. Bantuan ini juga menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana sejalan dengan tagline #KemensosHADIR,” kata dia.
Jualiari mengakui, sejalan dengan kebijakan nasional dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Kemensos yang terus meningkat. “Dari anggaran Kemensos TA 2020 semula Rp62,76 triliun, mengalami penambahan menjadi Rp104,4 triliun, dan kemudian Rp124,76 triliun. Dan, terakhir mendapat penambahan menjadi Rp134,008 triliun,” katanya.
“Sejauh ini, bansos dapat kami salurkan tepat waktu dan tepat sasaran. Bahkan, ada tiga bansos yang sudah rampung disalurkan. Ada tiga bansos yang penyalurannya telah mencapai 100%. Yakni bansos PKH, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan BSB,” kata Mensos.
Selain untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran masyarakat terdampak, bansos juga efektif menggerakkan perekonomian di tengah perlambatan pertumbuhan. “Pagu anggaran Kemensos sebesar Rp128,9 triliun, atau lebih separuh, masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).”
Konsistensi dan komitmen pribadi Mensos Jualiari terhadap good governance itu pula yang menjadi alasan penting apresiasi AMMI. Nurkhasanah mengatakan, meski anggaran Kemensos tergolong jumbo, pihaknya menilai Kemensos mampu menunjukkan kinerja anggaran yang memuaskan. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved