Tingkatkan Pelayanan, Sektor Kesehatan Butuh Inovasi Teknologi

Eni Kartinah
30/11/2020 16:40
Tingkatkan Pelayanan, Sektor Kesehatan Butuh Inovasi Teknologi
Acara pemberian penghargaan Indonesia Healthcare IV tahun 2020.(Ist)

SETELAH melalui proses penjurian ketat, Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) akhirnya menetapkan peraih penghargaan Indonesia Healthcare IV tahun 2020.

Seleksi babak penjurian IHIA-IV telah diselenggarakan secara virtual pada 23–27 November 2020 dengan para juri yang berasal dari perwakilan 18 institusi dan organisasi termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari “56 Hours of Scientific Meeting and Exhibition: Smart Strategy and Innovation Management During and After Covid-19 Era” yang diselenggarakan IndoHCF dan idsMED Learning Academy (iLA) bekerja sama dengan Kemenkes sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-56.

Indonesia Healthcare Innovation Awards IV-2020 (IHIA IV-2020) memberikan penghargaan dalam lima kategori inovasi yaitu: Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Alat Kesehatan, dan Informasi dan Teknologi Bidang Kesehatan.

Untuk Kategori Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), peraih Platinum Award ialah Emergency Button Sollution In My Hand, RSUD Dr Iskak Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

Peraih Gold Award adalah PSC 119 Sregep Mapan Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Dan peraih Silver Awards adalah Jakarta Emergency Medical Service (JEMS), AGD Dinas Kesehatan, Provinsi DKI Jakarta.

Sedangkan untuk kategori Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), peraih Platinum Award adalah Kampung Germas Boyolali, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Peraih Gold Award, Kampung Siaga Candi Hebat Dinas Kesehatan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Peraih Silver Award Iva Tante Cerdas, Puskesmas Berbek, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Adapun pemenang pada kategori Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu peraih Platinum Award adalah Jak 5 Induksi dari Satpel Dukcapil Kel Kali Anyar Puskesmas Kel Kali Anyar Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi Dki Jakarta.

Peraih Gold Award, Gepuk Pepes (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan) dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Dan peraih Silver Award adalah Ojo Stunting dari Puskesmas Berbek, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, di kategori Alat Kesehatan pemenang Platinum Awards adalah Mirocle, Inovasi Terapi Stroke Robotik Berbasis Eeg Real-Time dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Kota Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Peraih Gold Award adalah Tes Buta Warna Berbasis Kluster Cone dan Rod Cell dari Telkom University, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, RS Mata Cicendo, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, peraih Silver Award adalah Indonesian - Customized Pedicle Screw dari RSUP Dr. Sardjito–FKKMK UGM Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta.

Pemenang kategori Information And Communication Technology (ICT) Bidang Kesehatan masing-masing peraih Platinum Award adalah Lawan Covid-19 Harus Strong oleh Dr Mochamad Abdul Hakam, Sp.Pd dari Dinkes Kota Semarang, Jawa Tengah.

Peraih Gold Award adalah Maternal Perinatal Death Notification oleh PP POGI (Perkumpulan Obsteri dan Ginekologi Indonesia) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tantangan nyata yang tidak mudah di sektor kesehatan sehingga butuh inovasi teknologi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan sehingga Indonesia bisa segera keluar dari kemelut pandemi. Ajang pentas IHIA-IV 2020 ini diikuti oleh 138 inovator dari seluruh Indonesia.

Ajang IHIA-IV 2020 dan rangkaian ilmiahnya, lanjut Supriyantoro merupakan bentuk kontribusi dalam memberikan dukungan kepada pemerintah untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

“IndoHCF yakin dengan kolaborasi dan sinergi bersama bisa menjadi sesuatu kekuatan yang bermakna dalam mendukung pembangunan kesehatan khususnya di era pandemi covid-19 saat ini,” kata Supriyantoro.

Selain itu, pesatnya perkembangan inovasi di bidang kesehatan akan mengurangi ketergantuan Indonesia terhadap produk kesehatan asing, mulai dari peralatan di rumah sakit hingga obat-obatan yang dikonsumsi masyarakat.

Dengan demikian layanan kesehatan masyarakat pun dapat diperoleh dengan mudah dan murah serta penanganan pasien lebih berkualitas.

Dalam sambutannya, Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan erharap melalui ajang IHIA IV – 2020 dapat terjalin kolaborasi yang sinergis antara peneliti dan akademisi dengan industri serta pemerintah.

Dengan demikian, kata Menkes, dapat terwujud pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri berbasis riset serta hilirisasi hasil penelitian dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk kesehatan dalam negeri yang berdaya saing untuk tercapainya kemandirian alat kesehatan.

“Semoga penghargaan yang diberikan semakin menguatkan tekad kita untuk berinovasi menuju kemandirian sebagai bangsa yang penuh inovasi,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pandemi Covid-19 dapat menjadi titik tolak bagi inovator-inovator Indonesia untuk membangun industri alat kesehatan dan obat yang selama ini masih banyak bergantung pada impor.

"Saya berharap kolaborasi kegiatan riset dan inovasi yang telah dan akan dilakukan dapat membuat masyarakat kembali optimis dan positif bahwa Indonesia dapat segera melewati masa pandemi ini," ujarnya. (Nik/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya