UNJ Dari Rawamangun untuk Indonesia dan Dunia

UNIVERSITAS Negeri Jakarta (UNJ) menggelar seminar bertajuk Dari Rawamangun untuk Indonesia dan Dunia. Seminar ini menapaki jejak Pemikiran Presiden RI pertama Soekarno tentang City of Intellect.

Dalam seminar tersebut dijelaskan bahwa terdapat lima subject metter Rawamangun yang menjadi bingkai Mazhab UNJ, yakni ekologi, kebudayaan, pendidikan, sastra, olahraga dan kesehatan.

Menurut Rektor UNJ, Komarudin, secara sosio-historis Rawamangun memiliki sejarah panjang dan penting dari dahulu hingga hari. Peletakan prasasti Daksinapati oleh Bung Karno pada tanggal 15 September 1953, bahwa Rawamangun merupakan city of intellect, Kota Mahasiswa Djakarta, merupakan salah satu penanda dari kompleksitas sejarah Rawamangun.

Kelima subject metter ini merupakan nafas zaman yang menyatu antara UNJ dengan Rawamangun. Ke depannya, UNJ mendorong 4 bidang keunggulan sebagai upaya menghadirkan yang terbaik untuk Indonesia dan dunia.

Komarudin menuturkan ekologi nantinya akan berusaha mewujudkan sebagai green campus di Indonesia. Lalu, UNJ berusaha menghadirkan teknologi pembelajaran yang sejalan dengan spirit knowledge hub di abad 21 – universitas generasi ketiga.

"UNJ juga akan mengembangkan UNJ Education Barometer Index (EBI) sebagai rujukan pemeringkatan pendidikan di Indonesia. UNJ Education Barometer Index (EBI) dapat memetakan, membaca potensi, dan menilai kuantitas maupun kualitas Pendidikan Nasional," ujar Rektor Komarudin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11).

UNJ, lanjut Komarudin, mengaku akan mengembangkan sport science, sport digital melalui media sosial. “Kami juga melakukan pengembangan e-commerce, e-finance, riset, dan incubator bisnis,” ungkapnya. (OL-13)