Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASIH ada ancaman terhadap kehidupan komodo, selain dari kehadiran manusia. Ancaman tersebut berupa masuknya spesies lain, seperti kodok bangkong yang beracun.
Peneliti hewan amfibi dan reptil (herpetologis) sekaligus dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Mirza Dikari Kusrini mengatakan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/11). Karenanya, Mirza meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan kondisi komodo.
"Hal ini berlaku juga kepada komodo yang di luar Taman Nasional Komodo. Komodo-komodo tersebut kurang diperhatikan," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kodok bangkong sering terbawa kapal-kapal yang berlayar menuju Taman Nasional Komodo. Ini berakibat kodok beracun tersebut dimakan oleh komodo.
Hal itu, lanjut Dedi, perlu diperhatikan oleh setiap penjaga kapal. Mereka harus selalu membersihkan kapal agar tidak ada kodok bangkong ikut serta dalam pelayaran menuju Pulau Komodo.
Di sisi lain, minimnya kegiatan manusia di Wisata Alam Loh Buaya Pulau Rinca Nusa Tenggara Timur ternyata membuat komodo lebih aktif. Perilaku komodo tersebut diketahui setelah IPB melakukan serangkaian penelitian mulai 21 Juni sampai 11 September 2020.
"Sifat komodo di Loh Buaya cenderung lebih aktif dibandingkan sebelum pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Komodo berani menjamah lokasi yang lebih luas," kata Mirza.
Menurutnya, sifat liar dari komodo harus tetap dipertahankan dan tidak boleh terlalu dekat dengan banyak manusia. Karenanya, ia menilai pembangunan wisata yang sudah dibangun sudah cukup baik karena mengurangi intensitas untuk kontak langsung.
"Perilaku komodo dapat berubah bila ada interaksi terlalu tinggi dengan wisatawan sehingga interaksi tersebut perlu dikurangi. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa populasi dan habitat komodo dalam Kawasan Nasional Komodo tetap terjaga," ujar Mirza.
Dedi turut mempertanyakan realisasi pembangunan wisata premium dengan sifat liar komodo. "Ini yang akan menjadi rekomendasi DPR. Komodo kalau tidak ada manusia lebih bahagia. Ketika pembangunan wisata premium ini akan mendatangkan lebih banyak wisata, apakah sifat komodo yang aktif ini masih bisa dipertahankan atau malah merasa terganggu?" ungkap Dedi. (OL-14)
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menerapkan sistem buka tutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2025 mendatang.
KLHK berencana melakukan penutupan secara berkala Taman Nasional Komodo dari aktivitas pariwisata pada 2025.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Kegiatan penanaman pohon bertajuk "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" ini juga dilangsungkan serempak di seluruh 34 Polda, l 510 Polres dan 5.034 Polsek.
Selain penanaman mangrove, ada juga kegiatan revitalisasi fasilitas wisata, dan pembersihan sampah di kawasan pariwisata super premium tersebut.
Penutupan suatu taman nasional atau bagian dari taman nasional (termasuk TN Komodo) merupakan kewenangan KLHK sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved