Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TATA rias tradisional sudah bukan hal yang kuno atau ketinggalan zaman lagi. Pasalnya, kini banyak penata rias tradisional yang mampu menyelaraskan sesuai selera pasar tetapi tetap bisa bercirikan khas tradisional.
Biasanya acara yang paling kental dengan tata rias tradisional ialah acara pernikahan, mulai dari foto prewedding, pernikahan adat berlangsung, sampai resepsi. Kedua pasangan memakai busana hingga tata rias tradisional, tetapi sering kali calon pengantin bingung untuk menentukan rias pengantin maupun busana mana yang cocok untuk mereka di hari pernikahan mereka.
Hal ini menjadi peluang yang menjanjikan seperti dilakukan Fitri Liza, pemilik Sanggar Liza. Sanggar Liza merupakan sanggar tata rias dan tata busana tradisional yang berdiri sejak 1978.
Pada awalnya, sanggar ini merupakan salon kecantikan wajah dan rambut dan kini berkembang menjadi sanggar tata rias, sanggar tata busana, fotografi, upacara adat, kursus tata rias dan kafe, sesuai dengan visi sanggar tersebut yaitu menjadi perusahaan one stop wedding service.
“Inovasi, kreativitas serta profesionalisme merupakan salah satu kiat kami dalam menarik pelanggan, sehingga konsumen yang telah dilayani mencapai ribuan pasangan dengan harga penawaran paket yang beragam yang ditawarkan kepada konsumen bersifat kustomisasi (disesuaikan),” ungkap Fitri dalam keterangannya, Sabtu (21/11).
Keunggulan lain dari layanan Sanggar Liza ialah website interaktif (www.sanggarliza.co.id) yang menampilkan koleksi lengkap seluruh busana, aksesoris, dan perlengkapan pengantin secara lengkap. Konsumen bisa memilih secara online tanpa harus datang ke ruang pamer Sanggar Liza sehingga bisa efisiensi waktu dan tenaga.
Baca juga: Inilah Ragam Manfaat Buah Naga
Beberapa waktu belakangan ini, Sanggar Liza pun tengah membuat konten editorial media sosial pada kanal Youtube Sanggar Liza, mengenai 'Ragam pengantin Indonesia' yang membahas tata rias pengantin di beberapa daerah Nusantara.
Saat ini, daerah yang telah dibahas oleh Sanggar Liza antara lain Tata Rias Pengantin (TRP) Betawi, TRP Yogyakarta, TRP Solo, TRP Palembang, dan TRP Minang. Ke depan akan masih banyak lagi ragam rias pengantin yang akan diangkat.
"Sanggar Liza mengangkat ragam pengantin Indonesia ini memiliki tujuan agar kaum milenial yang saat ini banyak mendapatkan pengaruh budaya luar, tetap mengetahui asal usul budaya sendiri khususnya di dunia rias yang saat ini sedang booming," lanjut Fitri.
Para calon pengantin dan para makeup artist juga dapat memiliki referensi saat akan menggunakan adat tertentu, sehingga tidak terlalu jauh keluar dari pakem tradisional bila ingin memodifikasinya.
Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi akun Instagram @sanggar_liza , @lizaboutique, @liza_photography, @liza_beauty_course, atau bisa halaman Facebook Sanggar Liza. (RO/S-2)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Jaga Kekondusifan di Bumi Melayu, Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Dia harap suasana keakraban tetap terjalin. Selain itu, tidak saling menjelekkan dan memaki.
Gelar Tadulako yang diterima oleh Hermansyah ditandai dengan pemasangan Siga, ikat kepala yang jadi simbol kebesaran masyarakat adat Kaili.
KETUA Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar Chairil Effendy mengungkapkan Festival Budaya Melayu ke-13 pada 19-23 Oktober 2024 akan melibatkan lembaga adat budaya Melayu serumpun
Mantan Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahasa Bali terancam punah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved