Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tema cinta memang paling unik. Ia bisa melintas ruang dan medan. Segalanya bisa menjadi latar untuk sebuah kisah cinta. Ada cinta yang terjalin dari setiap narasi hidup manusia. Cinta hadir dalam lingkup kesedihan, kegembiraan, kebahagiaan, kejatuhan, ataupun kematian. Begitu pula ia hadir dalam suasana pandemi.
Kali ini adalah cerita tentang seorang perempuan Indonesia yang ingin segera keluar dari Jepang kala virus korona menyeruak. Secepatnya, ia ingin meninggalkan negara itu. Sandra, demikian nama perempuan tersebut. Kisahnya terbingkai dalam novel Coronavirus, Love Story in Tokyo 2020 karya Gloria Morgen.
Sandra mengusahakan berbagai cara agar dapat kembali ke Indonesia, dari memohon agar pemerintah Indonesia menjemputnya hingga mendatangi kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Namun, ia tetap saja terhambat dengan semua regulasi dari pemerintah Jepang yang menutup Kota Tokyo dan semua penerbangan ke negara lain. Padahal, beberapa bulan lagi, ia akan segera menikah dengan seorang crazy rich Surabayan di Indonesia yang membuat romansanya sekilas bak Cinderella.
'Kalau kalian suka dengan cerita Cinderella, kemungkinan, kalian juga akan suka dengan cerita hidupku. Banyak orang yang sering menyematkan kata 'beruntung' untukku. Aku datang dari keluarga biasa-biasa saja, tapi bisa memiliki pacar seorang Crazy Rich Surabayan, kemudian, dilamar di Australia, bisa melakukan foto prewedding di Amerika dan Eropa, memiliki gaun pernikahan rancangan designer terkenal, dll' (hlm 1).
Tentu saja tak elok untuk membocorkan kejutan dalam buku itu. Yang jelas ada banyak kejutan dan kehadiran tokoh lain dalam sebuah cerita cinta. Klasik memang, tapi tetap asyik untuk diikuti. Apalagi teknik bercerita Gloria yang kerap kali membalik alur narasi. Imajinasi pembaca akan diajak melompat dari satu latar ke latar lain, dari Indonesia ke Jepang, lalu Australia.
Persoalan cinta tak pernah mudah. Begitu pula dalam cerita Sandra. Penulis dengan cerdas meramu pengarakteran tiap-tiap tokoh yang berkelindan. Menjadi manusia superkaya tak seindah yang dibayangkan, begitu pula dicintai seorang sultan, tak kalah menyiksa. Ada banyak pilihan yang dikaburkan hanya untuk mempertahankan status dan gelimangan harta, termasuk peniadaan preferensi soal cinta.
Pada akhirnya, Gloria memungkasi buku setebal 216 halaman ini dengan semacam refleksi tentang kisah Cinderella. Baginya, setiap wanita harus berusaha mendapatkan pasangan yang didambakannya. Mereka tidak boleh hanya duduk manis menunggu sang pangeran berkuda putih datang menghampiri.
Cinderella melakukannya, meski kegagalan yang sering kali didapat. Hingga suatu pesta, sepatu kacanya yang menjadi muasal bertemu dengan pangeran.
'Tidakkah kamu sedikitnya berpikir bahwa Cinderella cukup cerdas, ya! Dia melihat bahwa pangeran tertarik dengannya, kemudian dia meninggalkan sepatu kacanya. Kalau bahasa anak muda sekarang, supaya ada alasan untuk ketemu lagi. Okelah kalau begitu. Modus Cinderella' (hlm 216). (Zuq/M-2)
PERNAHKAH Anda terpikir bahwa hidup sedemikian silang sengkarut? Tidak hanya dalam aktivitas yang tumpang tindih
Dalam novelnya, Kanaya mengisahkan menceritakan dua dunia yang terpisah di mana Kinasih dan Kareem, tokoh utama, tinggal.
KEBERADAAN suku Dayak di Pulau Kalimantan sudah sedemikian lama.
FILSAFAT tidak membuat roti. Kredo itu begitu tertanam bagi para pengkaji fi lsafat akademis.
LEBIH baik tidak terpaku pada judul. Boleh jadi isi dalamnya akan sangat berbeda. Babad Kopi Parahyangan, novel itu bukan hendak melulu fokus bercerita sejarah kopi di Tanah Parahyangan
SUDAH beberapa waktu, Indonesia didera pandemi covid-19. Setidaknya seusai kasus pertama dirilis ke publik pada 2 Maret 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved