Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Satgas Covid-19 Minta Masyarakat tidak Gelar Unjuk Rasa

Theofilus Ifan Sucipto
01/11/2020 11:38
Satgas Covid-19 Minta Masyarakat tidak Gelar Unjuk Rasa
Massa melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (28/10).(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

JURU Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat mengkaji ulang rencana unjuk rasa pada Senin (2/11).

Pasalnya, unjuk rasa berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga menjadi sarang penularan covid-19.

"Kami imbau mempertimbangkan tata cara penyampaian aspirasi mengingat kondisi pandemi dan kasus yang masih tinggi," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Minggu (1/11).

Wiku mengatakan covid-19 berpotensi menyebar semakin luas ketika masyarakat berkumpul tanpa mematuhi protokol kesehatan. Dia mengajak masyarakat tetap disiplin agar kasus penambahan kasus virus korona tidak bertambah.

Baca juga: Soal Akses Jadi Tantangan Tenaga Kesehatan di Luar Zona Merah

Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan masyarakat tidak melakukan unjuk rasa. Sebab, angka penularan covid-19 belum melandai.

"Demonstrasi sangat berpotensi adanya penularan covid-19. Karena, di situ, masyarakat berkumpul dan berpotensi adanya penularan," ujar Tri Yunis.

Tri Yunis mengatakan unjuk rasa baru bisa dilakukan jika masyarakatnya patuh protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Dia mengutip data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan 123 mahasiswa positif covid-19 setelah unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Ini menjadi bukti unjuk rasa berpotensi menularkan covid-19," tegas Tri Yunis.

Senada, Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyebut unjuk rasa mempertemukan banyak orang. Kerumunan itu berpotensi tidak hanya mengabaikan jarak fisik, tapi juga tidak mengenakan masker.

"Berbagai seruan, nyanyian, maupun teriakan dari peserta demonstrasi tersebut tentu mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama covid-19," kata Adib.

Kasus positif covid-19 di Indonesia sebanyak 410.088 per Sabtu (31/10). Dari jumlah itu, sebanyak 337.801 pasien sembuh dan 13.869 orang meninggal.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus paling tinggi. Sebanyak 98.206 kasus terinfeksi, 83.244 pasien sembuh, dan 2.105 orang meninggal. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya