Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Doni Monardo Menjaga Stamina dan Keluarga

Ferdian Ananda Majni
26/10/2020 03:55
Doni Monardo Menjaga Stamina dan Keluarga
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo(ANTARA)

MENJADI Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sejak Maret membuat Doni Monardo, 57, sibuk sepanjang waktu. Bertemu dengan banyak orang untuk berkoordinasi menangani covid-19 pun tak pelak membuat ia berisiko tertular.

Doni bersama seluruh staf BNPB saling menjaga dan mengingatkan dalam meminimalkan terpapar covid19 dalam bertugas. Meskipun demikian, ia tidak bisa menjamin bakal luput dari ancaman virus tersebut.

“Sebenarnya tidak ada jaminan bahwa posisi saya tidak terpapar covid-19, mungkin tinggal tunggu waktu aja, tapi doakan jangan. Setiap saat saya harus menjaga protokol kesehatan, tetap hati-hati,” kata Doni kepada Media Indonesia, beberapa waktu lalu.

Mantan Sesjen Wantannas itu mengakui setiap hari bertemu orang-orang berbeda dengan kondisi berbeda pula. Bahkan, tak jarang ia pernah satu kendaraan dengan orang yang belakangan diketahui positif covid-19. “Jadi memang ini suatu tantangan ya untuk bisa menjaga  kesehatan, ya bukan pekerjaan yang mudah,” sebutnya.

Praktis dengan kesibukannya itu, Doni tidak bisa menjalani aktivitas olahraga secara rutin. Namun, untuk sekadar berjalan kaki ia sempatkan agar tetap dalam kondisi prima. “Olahraga saya sekarang tinggal satu, jalan saja,” terang mantan Danjen Kopassus itu. 

Selain olahraga, Doni juga menjaga asupan gizinya. Ia mengaku gemar makan sea food segar, seperti ikan kerapu, ikan tuna, lobster, kepiting, dan udang. “Kata dokter bagus untuk daya tahan tubuh. Namun, beberapa staf saya ini bilang, ‘Pak Doni enggak takut nanti kena kolesterol?’, saya balas, zaman sekarang enggak papa lah, yang penting jangan kena covid-19,” kelakarnya.

Doni juga berusaha agar istirahat cukup dan tidur setidaknya 6 jam. Namun, saat awal pandemi, ia mengaku sulit tidur. “Rasanya sangat sulit sekali apalagi pada awal-awal terjadi (covid-19) rata-rata tidur 2-3 jam saja. Alhamdulillah ya masih diberikan kebugaran,” lanjutnya.


Tidak pulang

Selama dipercayakan menjadi ketua satgas, Doni tak pulang ke rumah untuk menghindari penyebaran covid-19 di keluarganya. Namun, keluarganya memahami kondisi tersebut, dan bahkan mendukung dia sepenuhnya. “Selama 3 bulan pertama itu saya enggak pernah pulang, saya tidur di sini sama teman-teman dari BNPB. Istri saya yang berkunjung,” ujarnya.

Doni mengatakan, istrinya telah terbiasa menghadapi kondisi tersebut karena terbiasa di TNI. Apalagi, Doni cukup lama bertugas di Kopassus. “Hampir tiap tahun saya selalu ditugaskan di daerah operasi dan sekali penugasan itu ada kalanya waktunya lebih 8 bulan. Pernah mencapai 14 bulan,” jelasnya.

Doni berkomitmen, dengan amanah yang diberikan, ia tetap fokus menjalani nya. Ia sadar kontribusi kepada bangsa dan negara ialah segalanya tanpa mengesampingkan peran sebagai kepala keluarga.

Kontribusi Doni dalam bidang sumber daya alam dan lingkungan membuat IPB University menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepadanya. “Pengabdian dan jasa beliau yang luar biasa bagi kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, pendidikan, pembangunan pertanian dalam arti luas, serta kemanusiaan akan menjadi inspirasi bagi kita semua,” kata Rektor IPB University Arif Satria dalam keterangan resmi, Rabu (21/10).

Disebutkan, dalam penugasan, di antaranya sebagai Danjen Kopassus, Pangdam III/Siliwangi, Sesjen Wantannas, dan kini Kepala BNPB, Doni Monardo senantiasa berperan nyata dalam meningkatkan dan mengembalikan kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya