Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau agar program vaksin covid-19 dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih, mengungkapkan perlu diadakan persiapan yang baik dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan serta persiapan terkait pelaksanaannya.
Baca juga: Proses Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap Tiga Lancar
"Dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan, ada syarat mutlak yang harus dipenuhi yaitu vaksin yang akan digunakan sudah terbukti efektivitasnya, imunogenitasnya serta keamanannya dengan dibuktikan adanya hasil yang baik melalui uji klinik fase 3 yang sudah dipublikasikan," kata Daeng dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Kamis (22/10).
Daeng membeberkan, dari data saat ini, uji coba vaksinasi sinovac di Brasil sudah selesai dilaksanakan pada 9 ribu relawan. Namun, hasilnya baru akan dikeluarkan segera setelah selesai dilakukan vaksinasi pada 15 ribu relawan.
"Kita bisa melihat unsur kehati-hatian yang dilakukan negara lain dengan tetap menunggu data lebih banyak lagi dan dari hasil uji klinis fase 3," ucap Daeng.
"Hal ini sekaligus menunjukan bahwa program vaksinasi adalah sesuatu program penting namun tidak dapat dilakukan rengan tergesa-gesa," imbuhnya.
Ia juga berharap, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas yang memiliki wewenang untuk memberikan izin edar dapat memberhatikan keamanan, efektivitas, dan imonogenitas vaksin covid-19.
"Termasuk bila terpaksa menggunakan skema emergency use authorization. Kami yakin bahwa BPOM akan menjaga kemandirian dan profesionalismenya," cetus Daeng.
"Perlu pula mempertimbangkan rekomendasi dari Indonesia n technical Advisory group on immunization (ITAGI) dan strategic adviaory group of experts on immunization of the World Health Organization," imbuhnya.
Baca juga: Wapres Minta Kementerian Singkirkan Ego Sektoral Hadapi Stunting
Ia juga menegaskan, pelaksanaan peigram vaksinasi memerlukan persiapan yang baik dan komperhensif termasuk penyusunan pedoman-pedoman terkait vakainasi oleh perhimpunan profesi, spesialisasi, pelatihan bagi petugas vaksin, sosialisaai seluruh masyarakat, dan membangun jejaring untuk penanganan efek samping vaksinasi.
"Keamanan dan efektivitas adalah yang utama. Selain kita semua ingin agar program berjalan lancar, PB IDI ingin program ini dapat diterima di masyarakat," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved