Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pengelola Wisata Diminta Batasi Pengunjung saat Libur Panjang

Andhika prasetyo
19/10/2020 15:25
Pengelola Wisata Diminta Batasi Pengunjung saat Libur Panjang
Wisata Setigi di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur yang diprediksi akan ramai saat libur panjang.(ANTARA/DIDIK SUHARTONO)

MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian meminta para pelaku usaha pengelola tempat wisata membatasi jumlah pengunjung pada masa libur panjang akhir Oktober nanti.
Hal tersebut perlu dilakukan demi mencegah terjadinya kerumunan massa yang bisa meningkatkan risiko penularan covid-19.

"Tempat hiburan kami minta menahan diri. Jangan sampai menciptakan kerumunan," ujar Tito seusai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Senin (19/10).

Baca juga: Cegah Covid-19, Pemda Harus Lakukan Intervensi Berbasis Lokal

Ia mengatakan permintaan tersebut secara resmi akan segera disampaikan oleh semua pemerintah daerah. "Para pengelola akan diajak bertemu. Kita akan minta mereka mengurangi kapasitas, meniadakan kegiatan musik, perkumpulan besar," tuturnya.

Tito juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di zona merah untuk mengisi libur panjang dengan berkegiatan di rumah. "Bagi masyarakat yang di zona merah, daerah rawan penularan, kalau bisa tidak usah berlibur. Lebih baik mengisi waktu di tempat masing-masing, beres-beres rumah atau menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang kami harapkan," ucap mantan Kapolri itu.

Adapun, bagi masyarakat yang memang terpaksa harus bepergian, Tito meminta mereka untuk melakukan tes PCR sebelum melakukan perjalanan. "Itu untuk memastikan bahwa diri mereka dalam keadaan negatif. Jangan sampai menjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah," tutur dia.

Dari sisi pengawasan, pemerintah pusat akan menggelar rapat bersama pemerintah daerah untuk menyiapkan mekanisme pertahanan di daerah.

"Skemanya mungkin sama seperti saat liburan lebaran lalu, misalnya kampung sehat, kelurahan sehat. Warga-warga yang datang dari luar, mereka sudah melaksanakan tes dan kemudian ketika berinteraksi dengan warga, mereka tidak menjadi penular," jelas Tito. (Pra/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya