Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

60% Masyarakat Minta Pemerintah Prioritaskan Kesehatan

Theofilus Ifan Sucipto
18/10/2020 16:14
60% Masyarakat Minta Pemerintah Prioritaskan Kesehatan
Ilustrasi(MI/M Irfan)

SEBANYAK 60,4 persen masyarakat meminta pemerintah memprioritaskan penanganan kesehatan ketimbang ekonomi. Itu berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.

‘’Hasil survei kami menunjukkan 60,4 persen responden minta pemerintah memprioritaskan kesehatan,’’ kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers daring di Jakarta, Minggu (18/10).

Burhanuddin menyebut hanya 36,2 persen responden yang ingin sektor ekonomi diprioritaskan. Sementara respondennya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Burhanuddin membandingkan survei teranyar dengan survei pada Mei dan Juli 2020. Keinginan responden ternyata fluktuatif. Survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2020 menunjukkan 60,7 persen responden ingin masalah kesehatan diprioritaskan. Sedangkan 33,9 persen responden lain ingin masalah ekonomi diutamakan.

Menariknya, kata Burhanuddin, tren itu berubah pada Juli 2020. Sebanyak 47,9 persen responden justru ingin pemerintah memprioritaskan ekonomi. Sebanyak 45 persen responden lainnya masih berharap pemerintah menangani kesehatan lebih dulu.

‘’Masyarakat terlihat kecapekan setelah sekian lama mengikuti petuah pemerintah dan ekonomi masih juga memburuk,’’ ujar dia.

Baca juga : Vaksin Covid-19, Pemerintah Tugaskan MUI Pastikan Kehalalannya

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, menegaskan pemerintah fokus menangani kesehatan dan ekonomi sekaligus. Dua hal itu tak bisa dipisahkan satu sama lain.

‘’Ini interdependensi dan bukan aspek terpisah. Ekonomi tidak pulih kalau rantai covid-19 tidak berhasil ditekan begitu juga sebaliknya,’’ kata dia.

Johnny mengatakan tidak ada negara yang betul-betul siap menghadapi virus yang pertama kali menyerang Wuhan, Tiongkok itu. Namun, pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga keseimbangan sektor kesehatan dan ekonomi.

‘’Keputusan pemerintah mempertimbangkan rasional, aspek kekuatan dan kelemahan, termasuk keuangan dan penerimaan negara,’’ tutur politikus Partai NasDem itu.

Sebanyak 1.200 orang menjadi sampel responden dan diwawancara melalui telepon. Survei dilakukan pada 24 September hingga 30 September 2020. Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya