Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Keterbukaan Penyintas Covid-19 yang Berbuah Manis

(Atikah Ishmah Winahyu/H-2)
03/10/2020 06:55
Keterbukaan Penyintas Covid-19 yang Berbuah Manis
(Dok.UGM)

KEGALAUAN menyergap benak Tomy Listyanto ketika ia dinyatakan positif covid-19. Karena tidak merasakan gejala khas covid-19, ia diminta mengisolasi diri di rumah selama
14 hari.

“Tanggal 19 September 2020 saat mau ke kantor dapat info saya positif. Sempat shocked, masih sempat menceritakan ini ke anak-istri. Terus apa yang harus dilakukan, ya, berdasar
pengetahuan yang kita punya,” ungkap dosen teknologi hasil hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu seperti dilansir dari laman UGM, kemarin.

Tomy diperbolehkan berada di rumah setelah menjalani assessment dari dinkes setempat, dengan acuan jumlah dan letak kamar, kamar mandi, dan persediaan makanan.

Dalam kebingungan, Tomy menuruti saran istri agar terbuka soal status orang tanpa gejala (OTG)-nya. Ia secara terbuka menulis di Whatsapp melapor kepada Dekan dan Wakil Dekan Bidang SDM Fakultas Kehutanan UGM.

“Juga pada WA group dosen bahwa saya sehabis bertugas dari Jawa Timur,” imbuh Tomy. Dalam keterbukaannya, Tomy juga melapor pada ketua RT dan warga di tempat tinggalnya.

Ia berharap, siapa pun yang pernah melakukan kontak dengannya untuk memeriksakan diri. Rupanya dengan kejujuran dan keterbukaannya, Tomy justru menerima banyak dukungan
dan saran dari para kolega. Hal itu mengangkat semangatnya untuk menjalani isolasi mandiri.

“Justru dengan keterbukaan, setiap hari di rumah ada cantelan bahan makanan di pagar rumah,” katanya.

Selama mengisolasi diri, Tomy berusaha membangun kondisi fi sik dan psikologis dengan melakukan kegiatan favoritnya, yakni menanam bunga sambil berjemur,
dilanjutkan dengan olahraga selama 30 menit.

Dia merasa itu perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan emosional, apalagi banyak berita kurang baik terkait dengan virus itu.

Untuk meningkatkan stamina, Tomy rutin mengonsumsi sari angkak, beras merah, vitamin, dan madu hitam, serta minimal minum 2 liter air panas dalam sehari.

“Saya terus menyemangati diri sendiri. Alhamdullilah istri dan anak mendukung walaupun berjauhan karena beda kamar.

Saya di kamar belakang. Kalau siang, saya lebih banyak di luar kamar dan pagi minum vitamin seperti yang disarankan,” tuturnya. (Atikah Ishmah Winahyu/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya