Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menginstruksikan seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kemendes PDTT menggunakan batik selama sebulan atau Bulan Swadesi. Kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan daya beli produksi batik.
"Daya beli produksi batik, beberapa waktu lalu, sempat mengalami penurunan karena pandemi covid-19. Mudah-mudahan dengan gerakan ini tingkat pembelian terhadap produksi batik di seluruh Indonesia bisa mengalami peningkatan, karena kita peduli dan kita beli untuk batik, kita borong," kata Abdul Halim dalam konferensi pers daring, Jumat (2/10).
Penggunaan batik selama sebulan, mulai 25 September hingga 25 Oktober 2020, adalah dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional 2020.
Baca juga: GPDRR 2020 Ajang Promosi Pariwisata Aman Bencana
Menurut Abdul, kegiatan itu sebagai bentuk kebanggan terhadap buatan Indonesia.
"Jadi, bangga buatan Indonesia ini suatu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri, untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap produk-produk Indonesia, juga dalam rangka upaya rebound (melambungkan) ekonomi dalam situasi covid-19," ujar Abdul.
Abdul menyebut Kemenyeriandes PDTT mengusung tema "Yang Terbaik Yang Terbatik" sebagai bentuk kebanggaan terhadap buatan Indonesia. Selain menggunakan pakaian batik, dia mengaku Kementeriandes PDTT juga telah melakukan kegiatan gowes berbatik.
"Kita lakukan setiap Jumat mulai 25 September sampai 30 Oktober 2020," ungkap Abdul.
Tidak hanya itu, Abdul mengatakan kantor Kementeriandes PDTT di Kalibata, Jakarta Selatan akan dihiasi batik.
Bahkan, kata dia, mobil pejabat Kementeriandes PDTT akan dipasang gambar batik.
"Setiap gambar batik selalu ada barcode-nya, di mobil-mobil dinas juga ada barcode-nya, di dinding, di kantor juga ada barcode-nya. Tujuannya supaya siapa pun yang tertarik mendalami bisa menunjukkan barcode dan bisa menghasilkan deskripsi terkait batik yang ada di situ, dijelaskan sedemikian rupa," papar Ahmad.
Menurut Ahmad, setiap masyarakat perlu mengetahui jenis-jenis batik. Setiap batik, kata dia, memiliki motif yang berbeda-beda.
"Batik tidak hanya bisa dilihat dari motifnya tetapi juga harus dipahami dari segi filosofinya. Itu bedanya batik dengan yang lainnya," tutur dia. (OL-1)
Pendataan SDGs Desa yg dilakukan sejak awal 2021, telah memasuki tahap pengukuran implementasinya.
Gus Halim --sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-- juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di desa untuk terlibat aktif dalam membangun desa.
pemutakhiran data desa berbasis SDGs Desa terus dilakukan salah satunya pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) yang lebih detail.
Sebanyak 32 kepala keluarga (KK) telah resmi ditempatkan di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, NTT.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menegaskan Gerakan Bangga Rupiah harus terus digaungkan di daerah-daerah perbatasan.
Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengatakan, hasil dari pemutakhiran data desa dapat digunakan sebagai basis penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved