Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PROSES perkuliahan secara daring tidak mungkin menggantikan tatap muka. Namun, kebanyakan perguruan tinggi tetap memilihnya karena pandemi belum mereda.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Satgas Penanganan Covid-19 sudah mengizinkan kampus-kampus di wilayahnya melakukan pembukaan pembelajaran tatap muka secara bertahap. Langkah berani akan dilakukan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mulai besok, mereka akan melakukan kuliah tatap muka.
“Satgas Penanganan Covid-19 mengizinkan perguruan tinggi menggelar pembelajaran tatap muka secara bertahap. Sampai saat ini, baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan mulai pembelajaran tatap muka secara bertahap pada Senin (14/9),” ungkap Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji, kemarin.
Prinsipnya, lanjut dia, izin diberikan untuk pembukaan secara bertahap. Kebijakan pembelajaran tatap muka diserahkan kepada kesiapan perguruan tinggi masing-masing.
Saat dihubungi, Kepala Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hijriyah Oktaviani mengaku pertemuan tengah dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan semua rektor dan pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia. “Jika ada kebijakan baru terkait dengan pembelajaran, kami akan segera informasikan.”
Guru reaktif
Di tingkat dasar dan menengah, proses pembelajaran tatap muka di sejumlah daerah tidak berjalan lancar. Di Sampang, Jawa Timur, misalnya, sudah melakukan uji coba di tiga kecamatan, Rabu (2/9). Namun, dalam perjalanan, saat dilakukan tes cepat kepada sejumlah guru, tujuh orang di antaranya ternyata reaktif.
Mereka guru SD dan SMP di salah satu kecamatan, sedangkan dua kecamatan lain semua guru negatif. “Kami menghentikan sementara ujicoba tatap muka di sekolah tempat ketujuh guru mengajar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Noor Alam.
Untuk ketujuh guru itu, mereka juga akan menjalani tes usap. “Jika hasilnya negatif, sekolah tatap muka akan digelar lagi,” tambah Noor.
Pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, juga sudah mulai menggelar kegiatan belajar tatap muka di tingkat SD, SMP, dan SMA. Namun, jumlah pasien baru yang terjangkit ternyata meningkat.
“Karena itu, kami memutuskan untuk menghentikan proses belajar mengajar tatap muka. Siswa dan guru kembali melakukan pembelajaran jarak jauh,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Redho Yusawi.
Sementara itu, rencana untuk menggelar belajar tatap muka akan dilakukan dua sekolah swasta di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mulai besok. Di wilayah itu, tingkat penjangkitan masih tergolong tinggi.
Kedua sekolah tersebut ialah SMP Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang dan Bandung Alliance Interculture School (BAIS). Keduanya sudah mengajukan permohonan kepada Satgas Penanganan Covid-19.
“Kami sudah melihat langsung kesiapan kedua sekolah. Namun, keputusan boleh atau tidaknya ada di Satgas Penanganan Covid-19,” kata Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Bandung Barat, Dadan Sapardan.
Kepala SMP Islam Nurul Fikri Aris Firmansyah meng- aku melakukan langkah berani itu karena ingin menciptakan tujuan pendidikan yang ideal serta menanamkan karakter siswa. “Pendidikan karakter sulit didapat dengan pembelajaran jarak jauh.”
Sikap hati-hati dipilih Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Kami memilih mengkaji dulu, meski dari 52 kelurahan sudah 32 di antaranya yang masuk zona hijau,” kata Kabid Bina SD, Nuryadi.
Di Tasikmalaya, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti sudah mendatangi 31 sekolah. “Hanya SMKN 11 Kota Bandung yang siap.” (MG/MY/DG/DY/AD/N-2)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
"Yang memungkinkan adalah dengan durasi kunjungan antara dua atau tiga jam. Wisatawan dapat menikmati kuliner, kerajinan atau mampir di spot foto yang indah dan menarik,"
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
"Operasional armada truk kita tambah pada musim libur ini. Sejak pukul 5 pagi pagi truk (pengangkut sampah) sudah jalan,"
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved