Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENURUT peneliti, memperbanyak zona tenang di dalam ruangan berisiko tinggi, seperti rumah sakit dan restoran bisa membantu mengurangi risiko penyebaran virus korona.
Berbicara pelan dengan volume lebih kecil mampu mengurangi penyebaran covid-19. Penelitian yang dikeluarkan oleh University of California menyebutkan bahwa mengurangi 6 desibel saat berbicara, rata-rata punya efek sama dengan menggandakan ventilasi ruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otoritas kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan untuk menerapkan zona tenang di lingkungan dalam ruangan yang berisiko tinggi, seperti ruang tunggu rumah sakit atau fasilitas makan," tulis enam peneliti dari University of California, Davis.
baca juga: Vaksin DNA dan RNA untuk Covid-19 sedang Dikembangkan
Organisasi Kesehatan Dunia mengubah pedomannya pada bulan Juli untuk mengumumkan kemungkinan penularan lewat udara, seperti ketika latihan paduan suara, atau berada di restoran. Tetesan mikroskopis yang keluar saat berbicara menguap dan meninggalkan partikel aerosol yang cukup besar untuk membawa virus. Peningkatan 35 desibel yang lebih nyaring, atau perbedaan antara berbisik dan berteriak, meningkatkan laju emisi partikel hingga 50 kali. Percakapan normal berada di atas kisaran 10 desibel, sedangkan kebisingan di restoran sekitar 70.
"Tidak semua lingkungan dalam ruangan punya risiko penularan lewat udara yang sama," kata ketua peneliti William Ristenpart.
"Ruang kelas yang ramai tapi sepi jauh lebih tidak berbahaya daripada tempat karaoke yang sepi dan pengunjung berjarak tetapi berbicara dan bernyanyi dengan musik keras," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved