Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PENDIRI Kompas Gramedia, Jakob Oetama, meninggal dunia pada usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9). Ia wafat disebabkan karena sakit dan mengalami gangguan multiorgan.
Kepergian Jakob Oetama menghadirkan duka mendalam bagi banyak pihak hingga Jakob Oetama langsung menjadi trending topic di Indonesia.
Baca juga: Besok, Jenazah Jacob Oetama akan Dimakamkan di TMP Kalibata
Ucapan bela sungkawa datang salah satunya dari Jurnalis Senior, Andreas Harsono, melalui akun twitter pribadinya Andreas mengabarkan berita duka tersebut.
"Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia, meninggal dunia di Jakarta, usia 88 tahun. Dia ikut mewarnai jurnalisme di Indonesia, menjadikan harian Kompas sbg suratkabar paling penting pada era Orde Baru," tulis Andreas, Rabu (9/9).
Duka atas meninggalnya Jakob Oetama juga turut dirasakan oleh Jubir Kepresidenan, Fadjroel Rachman.
Melalui akun twitternya, Fadjroel menyampaikan ungkapan duka atas kepergian tokoh pers yang melegenda tersebut. Fadjroel juga menyebut Jakob Oetama sebagai mercusuar pers di Indoensia yang setia dalam menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik.
"Innalillahi w.r. Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Jakob Oetama. Insya Allah almarhum husnul khotimah. Beliau mercusuar pers Indonesia yang setia menerapkan prinsip2 jurnalistik," cuitnya.
Pria kelahiran 27 September 1931 ini mengawali kariernya sebagai jurnalis dengan menjadi redaktur di majalah mingguan Penabur pada 1956. Pada 1963, ia menerbitkan majalah Intisari bersama rekannya sesama jurnalis, PK Ojong. Dua tahun kemudian, mereka mendirikan harian Kompas pada 28 Juni 1965.
Jakob pernah menjadi Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN. Dia adalah penerima Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan penerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973.
Almarhum disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia Palmerah Selatan dan akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (10/9). (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved