Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
KETUA Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Siti Musdah Mulia mengatakan bahwa dalam menyambut 75 tahun Indonesia merdeka sudah seharusnya setiap warga bangsa menggalang persatuan dan kesatuan nasional untuk mengikis cara pandang primordialisme serta politik identitas yang dapat mengarah kepada intoleransi dan radikalisme.
“Kita harus gembira menyongsong 75 tahun Indonesia merdeka. Tetapi kita juga harus waspada akan bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang mengancam di depan mata. Mari kita bersatu menggalang persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama mengikis yang ada ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/8).
Menurutnya, pendidikan merupakan cara yang tepat untuk mengikis paham primordialisme dan politik identitas yang mengarah pada intoleransi serta radikal terorisme. Ia menuturkan bahwa pendidikan, terutama di dalam keluarga, sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini.
“Mari kita mendidik anak-anak kita untuk bersikap toleran, bersikap terbuka dalam beragama dan lebih mementingkan aspek-aspek kemanusiaan. Karena kalau di dalam Islam, agama itu adalah rahmatan lil alamin, yang artinya agama harus membawa manfaat bukan saja untuk manusia tapi untuk seluruh alam semesta,” tuturnya.
Baca juga: Danamart Kucurkan Dana untuk Bantu Sekolah Hadapi New Normal
Wanita kelahiran Bone Sulawesi Selatan ini berharap agar pemerintah dapat lebih tegas lagi dalam menegakkan hukum terhadap mereka-mereka yang melakukan upaya mengganggu dan membelokkan ideologi negara Pancasila yang disertai aksi kekerasan. Ia berharap agar pemerintah dan seluruh unsur masyarakat dapat bekerja sama untuk mengatasi hal ini.
“Jadi tidak bisa pemerintah kita biarkan bekerja sendirian, tetapi bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk membangun kekuatan bangsa yang lebih mengedepankan toleransi, mengedepankan sikap keterbukaan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila,” katanya.
Lebih lanjut, Musdah berpendapat bahwa anak muda harus menjadi garda utama dan terdepan dalam membangun toleransi karena anak muda adalah pemimpin masa depan.
Terkait upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menggagas adanya gugus tugas pemuka agama untuk menghadapi paham radikal terorisme, Musdah menyampaikan apresiasinya.
Menurut dia, dengan gugus tugas tersebut dapat memberi kejelasan kepada masyarakat tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk menangkal paham-paham itu.
“Saya berharap seluruh ormas dan kelompok-kelompok keagamaan yang dilibatkan dapat bekerja optimal melawan narasi-narasi kelompok radikal. Mudah-mudahan ini menjadi momentum yang baik menyambut kemerdekaan ke-75 RI. Sehingga kita betul-betul menjadi bangsa yang jaya, maju dan sejahtera seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa kita,” ujarnya. (OL-15)
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
Komnas Perempuan menyayangkan keberadaan aparatur pemerintah dan penegak hukum namun terindikasi justru semakin memperkeruh keadaan dan tidak menerima penjelasan korban.
SEBANYAK 700 warga Gading Nias Residences bergabung dalam kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan untuk menjalin hubungan yang erat dan penuh semangat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved