Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

FSGI: Pembukaan Sekolah di Zona Kuning Ancam Keselamatan Warga

Insi Nantika Jelita
14/8/2020 12:22
FSGI: Pembukaan Sekolah di Zona Kuning Ancam Keselamatan Warga
Ilustrasi belajar tatap muka.(MI/Vicky )

WAKIL Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriawan Salim menilai diperbolehkannya pembukaan sekolah di zona kuning berpotensi membahayakan keselamatan warga di tengah Covid-19

"Pembukaan sekolah di zona kuning sesuai SKB 4 Menteri dari Kemdikbud yang baru, sangat berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan warga sekolah, khususnya guru, siswa, tenaga kependidikan, dan keluarga mereka," terang Satriawan dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Jakarta, Jumat (14/8).

Baca juga: DPRD Dorong Pemprov DKI Cari Alternatif Pengganti Plastik Makanan

Hal itu katanya terbukti dengan bermunculan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah. Per 10 Agustus, FSGI mencatat ada 37 guru dan tujuh siswa positif Covid-19. Selain itu, ratusan santri juga terjangkit virus menular tersebut.

"Terbaru, ada kasus di Balikpapan, Pontianak, dan Rembang, yang mengorbankan guru termasuk siswa," kata Satriawan.

Efektivitas kegiatan tatap muka pembelajaran di sekolah zona kuning juga dianggap tak akan optimal. Sebab, bagaimana kegiatan sekolah bisa terlaksana baik mengingat ada larangan siswa untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler, dan olahraga.

Satriawan menambahkan, interaksi siswa antarkelas juga dilarang, kantin ditutup, tak ada kumpul ramai-ramai bercengkrama di kantin, tak ada acara-acara siswa,

Baca juga: Kota Tua, Objek Wisata Favorit Wisatawan Mancanegara di Jakarta

"Selama masuk sekolah 4 jam siswa hanya berdiam di kelasnya. Kondisi-kondisi seperti ini yang membuat pembelajaran tak akan efektif. Interaksi antarsiswa sangat dibatasi, tak jauh beda dengan selama belajar dari rumah (PJJ)," tukasnya.

"Tapi potensi sebaran Covid-19 diantara siswa, guru dan warga sekolah lainnya tetap akan muncul. Sebab tak ada jaminan pasti, jika siswa mematuhi aturan tersebut secara ketat," pungkas Satriawan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya