Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Sebanyak 14 kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) diperbolehkan membuka sekolah dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan atas izin pemerintah pusat. Namun, keputusan soal membuka sekolah diserahkan kepada masing-masing 14 kepala daerah.
Daerah tersebut terdiri dari 10 zona kuning yang saat ini telah diizinkan membuka sekolah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sementara 4 lagi adalah zona hijau.
''Menteri Pendidikan sudah bolehkan sekolah tatap muka langsung di zona hijau dan kuning yang rendah potensi penularan. Tapi tidak dipaksakan. Di Sumbar ada 14 zona hijau dan kuning,'' ujarnya, kemarin.
Baca Juga: Pemkab Pesisir Selatan Siapkan SOP Belajar Tatap Muka di Sekolah
Daerah yang termasuk zona hijau ada 4, yaitu Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kabupaten Sijunjung. Sedangkan daerah 10 zona kuning di Sumbar adalah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten 50 Kota, Kota Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat.
''Sementara daerah yang menjadi orange ada 5 yaitu Kota Solok, Sawahlunto, Padang Kabupaten Solok, Kabupaten Agam,'' katanya.
Menurutnya peningkatan angka kasus covid-19 di Sumbar belakangan membuat peralihan status daerah di Sumbar berdasarkan zona di era pandemi ini terjadi begitu cepat. Daerah hijau bisa saja sewaktu-waktu berubah menjadi kuning, daerah kuning menjadi orange.
Baca Juga: Orangtua Boleh Tolak Belajar Tatap Muka
Kepala Disdik Sumbar Adib Alfikri mengatakan sekolah tatap muka bisa dilaksanakan di daerah dengan zona kuning dan hijau. Pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
''Kita ikut dengan semua prosedur, tidak ada permasalahan. Pokoknya kewenangan provinsi atas SMA dan SMK yang ada di daerah kita, ikut bupati/wali kota. Kalau mereka buka sekolah kita juga buka,'' katanya, Selasa (11/8).
Menurutnya semua masih berjalan dengan baik sampai saat ini. Saat ini juga sudah ada sekolah yang melaksanakan belajar mengajar secara tatap muka. Kebijakan dilakukan sesuai edaran dari Kemendikbud. (YH/OL-10)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Jokowi mengatakan sebuah kota harus diciptakan green (ramah lingkungan), smart dan friendly juga loveable
Meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian alami dan sehat membuat Bogor jadi wilayah menarik untuk tempat tinggal utama.
Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai Program Pengelolaan Kampus Hijau dan Berkelanjutan.
KOTA Yogyakarta, masih kekurangan ruang terbuka hijau (RTH). Menurut ketentuan UU No: 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 persen
SEPULUH kecamatan di Kota Semarang, Jawa Bengah berstatus zero covid-19. Sedangkan enam kecamatan lainnya masih terdapat kasus aktif Covid-19 dengan jumlah total 12 kasus.
Buku ini melibatkan sejumlah ilmuwan, ekonom, dan novelis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved