Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BENCANA kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla) di Sumatera Selatan menjadi momok menakutkan bagi warga Sumsel, terutama menjelang musim kemarau. Kondisi ini pun menjadi perhatian serius berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, perusahaan swasta dan masyarakat.
Menurut Kasubdit KLHK, Israr Albar, sebelum 2015, pemerintah fokus dalam pemadaman karhutbunla. Namun di tahun 2015 hingga saat ini, fokus lebih dititikberatkan pada pencegahan karhutbunla.
Ada 5 stakeholder yang bisa berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutbunla terutama di Sumsel. Yaitu pemerintah, pemegang izin atau korporasi, masyarakat, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Baca Juga: Anggaran Pemprov Sumsel Cegah Karhutla Naik lebih 20 Kali Lipat
''Ada 3 kebijakan nasioanal dalam karhutbunla. Yaitu pencegahan seperti patroli terpadu dan mandiri, penanggulangan serta penanggulangan pasca kebakaran,'' ucapnya, Jumat (7/8).
Ia mengatakan KLHK juga mempunyai program pencegahan dan penanggulangan karhutbunla yaitu program Kampung Iklim dan aplikasi Si Pakar Hutan.
APHI Komisaris Daerah Sumsel, Iwan Setiawan mengungkapkan, tahun ini merupakan tahun kemarau basah, tapi APHI tidak mau lengah dan terus sigap kemungkinan terjadinya karhutbunla di Sumsel.
Baca Juga: Karhutla Landa Lahan Gambut Pelalawan
''Kami berperan aktif dan tergabung dengan Satgas Darurat Bencana Asap Sumsel, secara terbuka berkolaborasi dengan multi stakeholder, mulai pencegahan, mitigasi, dan lainnya,'' ucapnya.
Ada upaya pengendalian dari perusahaan mitra APP Sinar Mas terutama di Kabupaten OKI dan Muba. Yaitu Integrated Fire Management (IFM). Di dalamnya dilakukan Prevention seperti program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), pos bersama, patroli gabungan, membuat kanal blocking, menentukan peta rawan kebakaran dan identifikasi area prioritas.
''Aksi cegah kebakaran bersama kita lakukan dengan beberapa Babinsa, polsek, dan tokoh masyarakat berpatroli bersama cegah karhutbunla, sosialisasi juga ke masyarakat. Media sosialisasi membuat buku khutbah Jumat, terkait bahaya karhutla dan lingkungan hidup. Setiap hari Jumat, ustaz setiap masjid menyampaikan ke masyarakat,'' ujarnya.
Baca Juga: Asap Karhutla Bisa Memperparah Pasien Covid-19
Kegiatan lanjutan yaitu preparation yang mengacu pada inovasi internet dan memastikan semua peralatan pemadam kebakaran siap untuk digunakan. Lalu regular training untuk kesiapan mental dan fisik bagi Regu Pemadam Kebakaran (RPK).
Juga adanya Early Detection & Rapid Response, seperti menara api, pos pantau dan patrol dilakukan, menggunakan alat-alat canggih seperti drone, CCTV, Thermal Camera, untuk verifikasi secepat mungkin kondisi seperti apa.
Lalu, kesiapan Tim Reaksi Cepat (TRC), agar secara fisik, mental dan kemampuan mumpuni bisa segera mungkin mencapai titik api dan memadamkan.
''Di OKI dan Muba disiapkan 99 unit fire tower, 192 unit monitoring post, 42 TRC, 810 anggota RPK, 538 MPA, 601 unit pompa air, 29 unit drone, 4 unit heli waterbombing, 788 unit Telecommunication Radio, 4 unit Airboat, 161 unit Speedboat, 63 unit mobil patrol, 26 unit Situation Room, 162 unit sepeda motor, 35 unit truk dan 19 unit Thermal Camera dan CCTV,'' ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla Tetap Prioritas di Tengah Pandemi Covid-19
Danrem 044/GAPO Brigjen TNI dan Dansatgas Operasi Karhutbunla Sumsel, Jauhari mengungkapkan, luas lahan gambut sebesar 1.270.421 hektare atau 16,3% dan luas lahan perkebunan 2,9 juta hektare di Sumsel.
''Mayoritas mata pencarian masyarakat bertani dan berkebun. Salah satunya dengan buka lahan perkebunan dengan membakar,'' ucapnya.
Saat ini personel sudah disiapkan, serta alat utama udara di antaranya pesawat dan helikopter tipe MI-8 waterboombing. Sedangkan wilayah operasi ada 108 desa rawan yang tersebar di Sumsel.
Baca Juga: Soal Karhutla, Jokowi Akui Pemerintah Lalai
Pihaknya pun melakukan sosialisasi secara massif, terutama untuk mencegah masyarakat membakar lahan. Ini dilakukan satgas darat dan TNI/Polri, pemerintah, perusahaan seperti mitra APP Sinar Mas, serta komponen masyarakat di 108 desa rawan.
Lalu, monitoring dan surveillance potensi ancaman serta rutin setiap hari melaksanakan patroli dan darat udara, penegakan hukum yang menyadarkan dan membangun sistem.
''Menyiagakan pasukan reaksi cepat, menyiapkan sarana dan parasarana, potensi wilayah untuk siap dan tanggap bencana, melaksanakan pelatihan dan pengembangan inovasi teknologi tepat guna, melaksanakan optimalisasi desa tangguh/tangkal di kabupaten/kota,'' ucapnya.
Sementara itu, Dandim 0401/MUBA Letkol Armed M Syaifuddin KZ menuturkan, di akhir Oktober hingga awal November 2019 lalu, tugas satgas penanggulangan karhutbunla di Kabupaten Muba Sumsel hampir selesai.
Karena banyak hujan dan kekuatan dibagi di beberapa lokasi. Bahkan seluruh komponen terlibat, seperti TNI/Polri, Manggala Agni, MPA dan perusahaan mitra APP Sinar Mas.
''Banyak support moril dari seluruh stakeholder, TNI/Polri, pemerintah daerah, bupati, semua mendukung. Serta dukungan kesiapan logistik dan perlengkapan,'' ucapnya.
Bahkan ada banyak bantuan alat pemadaman yang diterima, seperti dari Pemkab Muba, Polres Muba. Termasuk perusahaan mitra APP Sinar Mas turut berjibaku membantu. (DW/OL-10)
Dirinya sama sekali tidak setuju jika keberadaan klub sepak bola Sriwijaya FC yang selama ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel dibubarkan, ganti nama, atau dijual.
Belum adanya venue di tenggat seminggu jelang kedatangan Ronaldinho, membuat manajemen pemilik Ballon D'Or 2005 itu pun meminta penjadwalan ulang kedatangan Ronaldinho ke Indonesia.
Dirinya akan terbang ke Brazil menemui Ronaldinho untuk membicarakan perubahan jadwal.
STADION Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu kandidat tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U20 pada Mei tahun depan.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah PD U-20 terus dimatangkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved