Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Perkuat Mitigasi, Doni Sebut Bencana adalah Peristiwa Berulang

Ferdian Ananda Majni
17/7/2020 09:18
Perkuat Mitigasi, Doni Sebut Bencana adalah Peristiwa Berulang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo (kanan)(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan dan memahami bahwa bencana merupakan peristiwa yang berulang. Dalam hal ini, bukan hanya bencana alam saja tapi juga non-alam, seperti wabah penyakit dan pandemi.

Ia mencontohkan, peristiwa tsunami Aceh pada 2004 adalah salah satu contoh pengulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia. Hal itu dibuktikan dari penemuan sedimentasi tanah yang diambil di goa Eek Leuntie di Aceh.

Selain tsunami Aceh, rentetan bencana yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah hingga kisah kelam tentang Banyuwangi di Jawa Timur pada 1994 juga merupakan sebuah pengulangan.

"Palu juga pada tahun 1927, 1968, kemudian pada 1970 Profesor Katili pernah bilang jangan jadikan Palu sebagai ibu kota, nanti tahun 2000 akan terjadi gempa dan tsunami,” jelas Doni ketika memberi arahan dalam Rapat Koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (16/7).

Meemang pada tahun 2000 tidak terjadi apa-apa, tetapi 18 tahun kemudian terjadi gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di wilayah Palu dan sekitarnya.

Kemudian, menyinggung bencana non-alam seperti wabah penyakit dan pandemi, Indonesia juga tercatat pernah mengalami ‘pageblug’ pada 1918 yakni Flu Spanyol. Sejarah mengungkap sekitar 4,5 juta jiwa di Indonesia menjadi korban atas peristiwa tersebut.

Baca juga:  Doni: Ibaratnya, Covid-19 adalah Malaikat Pencabut Nyawa

Dalam hal ini, kunci dari penanganan pandemi yakni mengupayakan peran medis dengan porsi 20% dan sisanya 80% adalah masyarakat. Secara sederhana, implementasinya adalah tenaga medis menjadi benteng terakhir dalam melawan covid-19 dan pondasi terdepan adalah masyarakat.

"Kami Gugus Tugas dari awal sudah meminta agar upayakan bahwa medis 20 persen sisanya 80 persen. Jangan bebani dokter, dokter adalah benteng terakhir bangsa kita,” tutur Doni.

Sebagai panglima perang melawan covid-19, Doni meminta masyarakat dapat lebih memahami kondisi yang terjadi dan mengambil langkah tepat untuk menangani pandemi melalui upaya pencegahan, dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

Sebelum menutup rapat koordinasi, Doni berpesan jika covid-19 adalah musuh yang harus ditaklukan dengan meningkatkan kapasitas dan memperkuat mitigasi.

"Kenali dirimu, kenali musuhmu, 1.000 kau perang 1.000 kali kau menang,” pungkas Doni.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya