Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa berharap kerja sama TNI AD Universitas Airlangga dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengembangkan uji klinis hasil kombinasi obat untuk pasien positif covid-19 berjalan lancar
Saat ini, uji klinis anticovid-19 melibatkan perwira Siswa Sekolah Calon Perwira AD (Secapa AD) yang terpapar virus sebagai obyek uji coba.
"Tim uji klinis anticovid-19 akan memulai pemberian beberapa kombinasi obat dan dosis kepada pasien positif covid-19 di Secapa AD. Sehingga, dapat diproduksi massal dan menjadi harapan baru," kata Andika saat menggelar pertemuan dengan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Dr Purwati, Kamis (16/7).
Pada kesempatan itu, Purwati memaparkan hasil kerja sama riset tersebut. Ia menjelaskan dari 867 pasien perwira telah didapatkan hasil sebanyak 200 orang yang sudah dilakukan pengecekan laboratorium dan ECG.
"Dari 200 orang terdapat 160 orang yang memenuhi syarat untuk dilakukan pemberian obat yang dibagi dalam enam kelompok. Pembagian kelompoknya berdasarkan ketersediaan obat karena yang lainnya menyusul. Untuk enam kelompok ada yang 25, ada yang 40, dan ada yang 27. Insyaallah obat lainnya menyusul hari ini," tandasnya.
Ia menambahkan, pembagian kelompok diatur sesuai syarat dan pedoman yang diatur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni membagi 116 orang dalam setiap kelompok yang akan diberikan kombinasi obat. Sehingga total yang diperlukan dalam uji klinis antikorona ini sebanyak 696 orang.
"Dari enam kelompok tersebut, terdapat kelompok kontrol yang akan diberikan obat antibiotik dan obat supportif, bukan obat kombinasi seperti kelompok lainnya," imbuh Purwati.
Pemberian obat dilakukan setiap hari hingga hari ketujuh atau hari ke-14 tergantung dari hasil swab test. Selain itu, terdapat parameter lain yang dijadikan pedoman dalam uji coba pemberian obat, yakni parameter klinis dan laboratorium.
Adapun pengecekan swab dilakukan di hari pertama, ketiga, dan ketujuh. Sementara untuk pengecekan lab pada hari pertama dan ketujuh, serta pemeriksaan thorax dilakukan pada hari pertama, ketujuh, dan ke-14.
Menurut Purwati, pemeriksaan thorax dilakukan karena mendapat masukan dari pihak RSPAD bahwa perbaikan pneumoni pada hari ketujuh belum sempurna.
"Covid ini akan merusak jaringan paru-paru, sehingga tidak akan cepat menghilang. Kami di RSPAD bisa mengevaluasi di hari ketujuh dan bila diperlukan di hari ke-14. Kadang di hari ke-14 pun belum langsung membaik, ada beberapa pasien yang sampai tiga sampai empat minggu. Walaupun secara klinis membaik dan swab sudah negatif, hasil lab yang normal, tapi foto thoraxnya masih belum sempurna,” ujar Yongkie, perwakilan RSPAD dalam pertemuan itu. (OL-8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved