Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kaldera Toba Diakui setelah 9 Tahun

MI
10/7/2020 01:45
Kaldera Toba Diakui setelah 9 Tahun
Seorang wisatawan berswafoto di menara pandang tele, kabupaten samosir berlatar belakang Kaldera Danau Toba(MI/Tosiani)

MESKI belum menerima pemberitahuan resmi, General Manager Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati menyambut bahagia penetapan Kaldera Toba sebagai geopark dunia oleh UNESCO.

"Itu membuka kesempatan yang besar sekaligus juga tanggung jawab besar. Perjuangan panjang kita membuahkan hasil. Kita harus bisa mempertahankannya karena setiap empat tahun sekali ada validasi. Sangat disayangkan perjuangan selama sembilan tahun lepas kalau kita
kurang menjaganya," ujarnya, kemarin.

Menurutnya, Kaldera Toba diusulkan pertama kali pada 2011 sebagai UNESCO geopark global dan disetujui pada 2019. UNESCO mengesahkannya dalam sidang di Paris pada Juli 2020.

Dengan status barunya se bagai geopark dunia, Hidayati berharap nama Kaldera Toba makin populer dan dilirik investor dunia, serta dapat memajukan perekonomian masyarakat setempat.

Kaldera Toba terbentuk dari ledakan super vulkanis 74 ribu tahun lalu. Kini dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air sedalam 550 meter seluas 1.130 km persegi dan menjadi danau terbesar di Indonesia yang dikenal dengan nama Danau Toba.

Masuknya Kaldera Toba ke dalam jaringan UGG juga disambut gembira oleh Pemprov Sumut dan masyarakat setempat. Dalam pernyataannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin fasilitas-fasilitas pariwisata yang ada di Kaldera Toba semakin ditingkatkan. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua berjanji perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan Kaldera Toba. Perlu diketahui, sebelum Kaldera Toba, ada empat geopark lain di Indonesia yang lebih dulu mendapat pengakuan dari UNESCO, yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani. (YP/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik