Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

DPR RI Apresiasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Serap Tenaga Kerja

Ferdian Ananda Majni
05/7/2020 14:25
DPR RI Apresiasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Serap Tenaga Kerja
Seorang petugas mencatat sebanyak 2 juta bibit tanaman vertiver yang akan ditanam di lahan sekitar hutan di Lebak, Banten(ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas)

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi program-program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berbasis pemberdayaan masyarakat.  
Hal itu dikemukakan anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno setelah pada Sabtu (4/7) melakukan kunjungan lapangan ke Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Majalengka, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Pancur, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bersama Menteri LHK Siti Nurbaya.

Kunjungan ini merupakan peninjauan sekaligus supervisi kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) pada kawasan tersebut. "Saya menyaksikan bahwa program KLHK dimasa Covid -19 telah berjalan di masyarakat, seperti Bank Pesona yang memberdayakan masyarakat. Jika rakyat diberdayakan, saya yakin hutan akan dijaga masyarakat, saya mendukung program Bank Pesona untuk diperluas," kata Sutrisno, Minggu (5/7).

Sutrisno menambahkan, jika selama 10 tahun menjadi Bupati Majalengka sebelum menjadi Anggota DPR RI, dirinya mengenal kawasan di sekitar lokasi kunjungan ini terkenal wilayah yang berbatu dan belum tertata dengan baik. Bahkan sebagai hutan lindung masyarakat tidak dapat menyentuh.

“Majalengka secara umum mempunyai lokasi-lokasi yang strategis dikembangkan untuk wisata alam. Kami mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang memberikan akses kepada masyarakat untuk pemanfaatan hutan," sebut Sutrisno.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Komisi IV DPR RI untuk kerja KLHK. Oleh karena itu, ia meminta kepada jajarannya agar semakin meningkatkan keberhasilan upaya rehabilitasi lahan dengan melibatkan masyarakat. "Masyarakat harus diberikan keuntungan secara ekonomi dari menanam pohon," ujarnya.

Menteri Siti menjelaskan saat ini pemerintah sedang menyelesaikan peraturan terkait Nilai Ekonomi Karbon dengan beberapa kementerian/lembaga lainnya. "Kegiatan RHL ini ada aspek ekonominya, yaitu dari karbon. Masyarakat harus diberi tahu menanam pohon bisa mendapat keuntungan ekonomi dari karbon, KLHK harus selalu hadir untuk masyarakat di dalam dan sekitar hutan," tegasnya.

Apalagi di masa pandemi covid-19 ini, hingga masa transisi menuju akhir Covid-19, kegiatan RHL dapat menjadi sarana kerja masyarakat, sehingga bisa mendapatkan penghasilan. RHL yang dilakukan melalui vegetatif, penanaman pohon atau melalui kegiatan konstruksi sederhana bangunan konservasi tanah dan air, seperti dam penahan juga gully plug sebagai penjagaan tebing dari longsor dan erosi besar.

Upaya RHL terus dilakukan oleh KLHK. Seperti di Pulau Jawa yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2015-2019 adalah seluas 354.183 Ha, yang terdiri dari RHL di dalam kawasan hutan (lindung dan konservasi) seluas 79.667 Ha, dan RHL insentif di luar kawasan hutan seluas 274.515 Ha, melalui kegiatan KBR sebanyak 2.407 unit (78,8 juta batang), KBD sebanyak 57 unit (3,4 juta batang), serta bibit dari persemaian permanen sebanyak 60,4 juta batang, dan bibit produktif sebanyak 5,1juta batang.

Upaya menangani lahan kritis ini, menurut Plt. Dirjen PDASHL Hudoyo akan sangat berpengaruh terhadap menguatnya daya dukung DAS dan mengurangi kejadian bencana hidrometeorologi. Sedangkan upaya pemulihan lahan kritis di Pulau Jawa mendesak untuk dilaksanakan, baik dilakukan secara fisik melalui kegiatan RHL dan pembuatan bangunan sipil teknis, maupun dengan membangun kesadaran dan peran masyarakat, pemerintah daerah dan swasta.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik