Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknik RT-Lamp sebagai metode alternatif untuk tes covid-19. Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, RT-Lamp memiliki tingkat akurasi yang hampir sama dengan tes PCR, namun lebih baik dari rapid test karena menggunakan air liur.
“Dia mendeteksi virus, bukan antibodi. Kalau rapid test kan pakai ambil darah seperti cek gula darah. Kalau ini tetap swab test karena yang dideteksi virusnya,” ujar LT Handoko dalam acara Sapa Media, Jumat (26/6).
Selain memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan rapid test, metode RT-Lamp hanya membutuhkan waktu reaksi selama 1 jam. Harga test kit RT-Lamp juga lebih terjangkau yakni sekitar Rp100 ribu.
Namun, Handoko menjelaskan, keberadaan RT-Lamp belum tentu mampu menggantikan tes PCR karena masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Baca juga: LIPI: Hadapi Pandemi, Mitigasi Harus Berbasis Data
Saat ini, LIPI mengembangkan RT-Lamp dengan dua metode yakni RT Lamp berbasis kekeruhan atau Turbidimetry dan berbasis warna atau Colorimetry. Diharapkan proses pengembangan RT-Lamp selesai pada Agustus/September agar dapat segera diedarkan ke masyarakat dan mampu dijadikan pengganti rapid test yang tingkat akurasinya terbilang cukup rendah.
“Tim yang Turbidimetry untuk saat ini sudah sampai tahap mampu mendeteksi virusnya ada atau tidak. Kalau yang Colorimetry masih belum sampai situ. Harapannya Agustus/September sudah bisa kita lansir, kita mintakan ijin edar ke Kemenkes,” tuturnya.
“Begitu orang terinfeksi virus, tidak akan bereaksi dengan rapid test sebelum dia mengeluarkan antibodi sehingga perlu 7 hari. Kalau negatif sekarang dengan rapid test, belum tentu tidak terinfeksi karena antibodinya bisa jadi belum terbentuk saja. Itu sebabnya perlu (dilengkapi) PCR karena dia melihat beberapa biji virusnya saja sudah langsung bereaksi,” pungkasnya.(OL-5)
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Vulvovaginitis yang bergejala keputihan, nyeri, dan gatal amatlah mengganggu. Ketepatan diagnosis menentukan efektivitas pengobatannya.
"Para pemain ini akan diamati dan kesehatan semua pemain Liga MX akan terus dipantau,"
14 pemain diantaranya Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Jayus Hariono, Dedik Setiawan, Johan Farizi, Titan Agung, Utam Rusdiyana, Muhammad Rafli, Kartika Ajie, Kushedya Hari Yudho.
Walau bukan tanpa kelemahan, perangkat buatan anak bangsa ini punya akurasi lebih baik daripada alat rapid test berbasis antibodi dan telah memenuhi prinsip ASSURED.
PANDEMI virus korona atau dikenal dengan sebutan covid-19 membebani seluruh negara, termasuk Indonesia.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus menggencarkan tes covid-19 dengan metode rapid test.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved